Pengamat Unpad Tak Yakin Perang Rusia-Ukraina Picu Perang Dunia III
Minggu, 27 Februari 2022 - 13:44 WIB
BANDUNG - Sejumlah pihak memprediksi perang Rusia-Ukraina bakal memicu terjadinya perang dunia III . Hal ini membuat masyarakat dunia waswas terhadap kondisi dunia ke depan.
Tetapi dosen Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Supian melihat ada kemungkinan lain. Menurut dia, sangat mungkin konflik Rusia-Ukraina berakhir di meja perundingan. Sejarah telah membuktikan diplomat Uni Soviet mampu menghindarkan perang nuklir pada 1962.
“Ada satu moto yang dipegang teguh para diplomat Rusia-Ukraina hingga saat ini, yaitu ‘lebih baik 10 tahun berunding daripada 1 hari berperang’. Slogan ini jadi kurikulum wajib calon diplomat,” kata Supian dalam keterangan kanal Unpad.
Moto tersebut lahir dari Menteri Luar Negeri Uni Soviet Andrei Gromyko. Ia berhasil menjadi “pahlawan” yang mampu menghindarkan konflik perang nuklir di Kuba melalui meja perundingan.
Menelisik profil Andrei, sang pahlawan Uni Soviet, ternyata menarik. Supian menemukan, Andrei Gromyko berdarah Ukraina. Hal ini terlihat dari nama belakangnya yang merupakan marga Ukraina. Meski berasal dari Ukraina, Andrei kemudian besar di Moskow sampai ia wafat.
Dari sejarah ini Supian menemukan bahwa Rusia dan Ukraina selayaknya saudara kandung yang tidak bisa dipisahkan. Konflik terjadi akibat soal politik. “Saya yakin konflik ini akan berakhir di meja perundingan,” ujarnya. Arif budianto
Tetapi dosen Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Supian melihat ada kemungkinan lain. Menurut dia, sangat mungkin konflik Rusia-Ukraina berakhir di meja perundingan. Sejarah telah membuktikan diplomat Uni Soviet mampu menghindarkan perang nuklir pada 1962.
Baca Juga
“Ada satu moto yang dipegang teguh para diplomat Rusia-Ukraina hingga saat ini, yaitu ‘lebih baik 10 tahun berunding daripada 1 hari berperang’. Slogan ini jadi kurikulum wajib calon diplomat,” kata Supian dalam keterangan kanal Unpad.
Moto tersebut lahir dari Menteri Luar Negeri Uni Soviet Andrei Gromyko. Ia berhasil menjadi “pahlawan” yang mampu menghindarkan konflik perang nuklir di Kuba melalui meja perundingan.
Menelisik profil Andrei, sang pahlawan Uni Soviet, ternyata menarik. Supian menemukan, Andrei Gromyko berdarah Ukraina. Hal ini terlihat dari nama belakangnya yang merupakan marga Ukraina. Meski berasal dari Ukraina, Andrei kemudian besar di Moskow sampai ia wafat.
Dari sejarah ini Supian menemukan bahwa Rusia dan Ukraina selayaknya saudara kandung yang tidak bisa dipisahkan. Konflik terjadi akibat soal politik. “Saya yakin konflik ini akan berakhir di meja perundingan,” ujarnya. Arif budianto
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda