Torehkan Tinta Emas di AS, Calon Jenderal Kopassus Ini Pernah Jadi Pedagang Asongan

Sabtu, 19 Februari 2022 - 21:44 WIB
Mayor Inf Alzaki saat berfoto bersama Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono beserta perwira lainnya. Foto/Dispenad
JAKARTA - Sederet prestasi yang diukir Mayor Inf Alzaki tersebut tak lepas dari semangatnya membantu orang tua sejak masa kecil. Demi meringankan beban ayah dan ibunya, prajurit Kopassus ini pernah menjadi pedagang asongan.



Saat awal-awal berjualan, orang tuanya sempat melarang. Mereka meminta dirinya fokus belajar. "Karena saya selalu menjadi juara 1 di SD maupun SMP dan menjadi siswa teladan di daerah, mereka pun tidak melarang ataupun meminta saya berjualan atau bekerja di bengkel," kata Alzaki dikutip dari laman resmi TNI AD, Sabtu (19/2/2022).



Setelah pendidikan tingkat pertama, Alzaki diterima masuk SMA Taruna Nusantara. Setelah itu dia melanjutkan ke Akademi Militer. Awal mula kariernya sebagai perwira pertama di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif). Setelah itu dia menjabat Danyon 812 di satuan paling elite Kopassus yakni Sat-81 hingga kini.

Sebelumnya, Nama Mayor Inf Alzaki tak banyak publik tahu, namun prajurit tangguh dari Komando Pasukan Khusus atau Kopassus ini menorehkan prestasi emas di tingkat dunia.

Dikenal sebagai perwira berotak encer, Alzaki berhasil menuntaskan semua pendidikan itu dengan hasil sangat memuaskan. Khusus pendidikan di Seskoad AS, dia bahkan mencatat prestasi yang tak main-main.

Dalam rekam jejaknya, lulusan terbaik Akademi Militer 2004 ini telah menggenggam gelar mentereng di Amerika Serikat (AS). Peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama itu tercatat sebagai tentara Indonesia pertama yang menerima The Simon Center Interagency Writing dari US Army Commanding General & Staff College (CGSC).

Penghargaan tersebut bukan sembarangan, melainkan sangat prestisius dari lembaga terhormat kelas dunia. Prestasi tersebut sekaligus menjadi catatan sejarah tersendiri Indonesia di pentas internasional karena nama Alzaki terukir di Wall of Fame (WOF) US Army Command and General Staff College (CGSC).

"Alzaki kembali ke Tanah Air pada 2019 setelah empat tahun di Fort Leavonworth (Kansas) dengan membawa gelar-gelar sepanjang gerbong kereta api di belakang namanya (MM, MBA, MMAS)," tulis buku 'Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus' karya Iwan Santosa dan EA Natanegara.

Dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) beberapa waktu lalu, Alzaki telah menunjukkan kualitasnya sebagai perwira siswa Indonesia yang brilian. Karya tulisnya tentang Strategi Pengembangan Kekuatan Pertahanan Siber memperoleh penghargaan sebagai tulisan terbaik dari The Simon Centre.

The Simon Centre merupakan lembaga di US Army CGSC yang melaksanakan riset strategis pertahanan. Alzaki merupakan perwira non-AS pertama yang meraih penghargaan tersebut.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More