Karya Tulis Prajurit Kopassus Ini Diganjar Penghargaan dari Militer AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Mayor Inf Alzaki tak banyak publik tahu, namun prajurit tangguh dari Komando Pasukan Khusus atau Kopassus ini menorehkan prestasi emas di tingkat dunia.
Dalam rekam jejaknya, lulusan terbaik Akademi Militer 2004 ini telah menggenggam gelar mentereng di Amerika Serikat. Peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama itu tercatat sebagai tentara Indonesia pertama yang menerima The Simon Center Interagency Writing dari US Army Commanding General & Staff College (CGSC).
Penghargaan tersebut bukan sembarangan, melainkan sangat prestisius dari lembaga terhormat kelas dunia. Prestasi tersebut sekaligus menjadi catatan sejarah tersendiri Indonesia di pentas internasional karena nama Alzaki terukir di Wall of Fame (WOF) US Army Command and General Staff College (CGSC).
"Alzaki kembali ke Tanah Air pada 2019 setelah empat tahun di Fort Leavonworth (Kansas) dengan membawa gelar-gelar sepanjang gerbong kereta api di belakang namanya (MM, MBA, MMAS)," tulis buku 'Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus' karya Iwan Santosa dan EA Natanegara, dikutip Sabtu (19/2/2022).
Dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) beberapa waktu lalu, Alzaki telah menunjukkan kualitasnya sebagai perwira siswa Indonesia yang brilian. Karya tulisnya tentang Strategi Pengembangan Kekuatan Pertahanan Siber memperoleh penghargaan sebagai tulisan terbaik dari The Simon Centre.
The Simon Centre merupakan lembaga di US Army CGSC yang melaksanakan riset strategis pertahanan. Alzaki merupakan perwira non-AS pertama yang meraih penghargaan tersebut.
Untuk diketahui, di Seskoad AS, Indonesia telah mencatatkan nama putra-putra terbaiknya. Bahkan enam orang di antaranya yang telah berpangkat jenderal atau mencapai jabatan kepala negara/setingkat melalui proses demokratis dicatat di International Hall Of Fame (IHOF) mereka.
Mereka yakni Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani (1956), Jenderal TNI (Purn) Surono Rekosodiemedjo (1958), Mayjen TNI (Purn) Mohammad K Anwar (1969), Jenderal TNI (Purn) Widodo (1963), Jenderal TNI (Purn) Raden Hartono (1976) dan terakhir kali pada 1991 yaitu Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mengingat Alzaki masih perwira menengah, dia belum masuk dalam IHOF, atau hanya di Wall of Fame sebagai peraih The Simon Center Interagency Writing Award.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Dalam rekam jejaknya, lulusan terbaik Akademi Militer 2004 ini telah menggenggam gelar mentereng di Amerika Serikat. Peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama itu tercatat sebagai tentara Indonesia pertama yang menerima The Simon Center Interagency Writing dari US Army Commanding General & Staff College (CGSC).
Penghargaan tersebut bukan sembarangan, melainkan sangat prestisius dari lembaga terhormat kelas dunia. Prestasi tersebut sekaligus menjadi catatan sejarah tersendiri Indonesia di pentas internasional karena nama Alzaki terukir di Wall of Fame (WOF) US Army Command and General Staff College (CGSC).
"Alzaki kembali ke Tanah Air pada 2019 setelah empat tahun di Fort Leavonworth (Kansas) dengan membawa gelar-gelar sepanjang gerbong kereta api di belakang namanya (MM, MBA, MMAS)," tulis buku 'Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus' karya Iwan Santosa dan EA Natanegara, dikutip Sabtu (19/2/2022).
Dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) beberapa waktu lalu, Alzaki telah menunjukkan kualitasnya sebagai perwira siswa Indonesia yang brilian. Karya tulisnya tentang Strategi Pengembangan Kekuatan Pertahanan Siber memperoleh penghargaan sebagai tulisan terbaik dari The Simon Centre.
The Simon Centre merupakan lembaga di US Army CGSC yang melaksanakan riset strategis pertahanan. Alzaki merupakan perwira non-AS pertama yang meraih penghargaan tersebut.
Untuk diketahui, di Seskoad AS, Indonesia telah mencatatkan nama putra-putra terbaiknya. Bahkan enam orang di antaranya yang telah berpangkat jenderal atau mencapai jabatan kepala negara/setingkat melalui proses demokratis dicatat di International Hall Of Fame (IHOF) mereka.
Mereka yakni Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani (1956), Jenderal TNI (Purn) Surono Rekosodiemedjo (1958), Mayjen TNI (Purn) Mohammad K Anwar (1969), Jenderal TNI (Purn) Widodo (1963), Jenderal TNI (Purn) Raden Hartono (1976) dan terakhir kali pada 1991 yaitu Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mengingat Alzaki masih perwira menengah, dia belum masuk dalam IHOF, atau hanya di Wall of Fame sebagai peraih The Simon Center Interagency Writing Award.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(maf)