Pakar Politik Sebut Ridwan Kamil-Anies Baswedan Pasangan Paling Masuk Akal
Sabtu, 19 Februari 2022 - 05:00 WIB
Persoalannya, kata Karim, keduanya dikenal bukan sebagai pimpinan atau kader partai politik (parpol). Terlebih, sampai saat ini, tiket capres seakan-akan sudah seperti "diborong" oleh ketua partai.
"Hanya ini persoalannya. Apakah (duet Anies Baswedan-Ridwan Kamil) kartu mati? Tidak. Bahkan, jika pimpinan parpol jeli, jarak yang dibangun Ridwan Kamil dengan parpol misalnya, bisa menjadi nilai tambah dalam pandangan publik," terangnya.
Menurutnya, di tengah performance parpol yang masih turun naik, penilaian terhadap calon yang bisa menjaga jarak proporsional dengan parpol akan menggugah simpati publik dan tentunya kerelaan untuk mendukungnya.
"Jadi, saya menilai (keduanya) tidak ada persoalan dalam hal kapasitas, kapabilitas, dan keberterimaan publik. Batu ujinya hanya ada pada parpol dalam memilih dan memajukan kandidat," tegas Karim.
Karim juga menekankan pentingnya bagi parpol melihat duet ini sebagai upaya menghadirkan calon pemimpin nasional yang berkualitas sekaligus mengerek kepercayaan masyarakat terhadap parpol pengusung.
"Majunya orang seperti Anies dan Ridwan Kamil yang jelas punya kapasitas dan kapabilitas akan menambah kepercayaan publik terhadap parpol dan pemilu sekaligus memunculkan harapan akan efikasi (kemanjuran)-nya," katanya.
Menurutnya, harapan perbaikan pascapemilu akan terwujud jika figur yang mengikuti kontestasi punya kemampuan dan pengalaman mewujudkan menghadirkan birokrasi yang sehat dan bekerja.
"Sebaliknya, jika yang maju hanya mereka yang punya modal kepartaian namun minim kemampuan dan pengalaman, apalagi jika mengandalkan silsilah dan golongan darah, akan menjadi kabar buruk bagi masa depan demokrasi dan pembangunan," tandasnya.
Diketahui, hubungan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan makin mesra. Terakhir, keakraban keduanya terlihat saat bermain bola di Jakarta International Stadium (JIS) seusai mereka menjadi pembicara talk show persiapan G20 di lokasi yang sama, Rabu (16/2/2022).
"Hanya ini persoalannya. Apakah (duet Anies Baswedan-Ridwan Kamil) kartu mati? Tidak. Bahkan, jika pimpinan parpol jeli, jarak yang dibangun Ridwan Kamil dengan parpol misalnya, bisa menjadi nilai tambah dalam pandangan publik," terangnya.
Menurutnya, di tengah performance parpol yang masih turun naik, penilaian terhadap calon yang bisa menjaga jarak proporsional dengan parpol akan menggugah simpati publik dan tentunya kerelaan untuk mendukungnya.
"Jadi, saya menilai (keduanya) tidak ada persoalan dalam hal kapasitas, kapabilitas, dan keberterimaan publik. Batu ujinya hanya ada pada parpol dalam memilih dan memajukan kandidat," tegas Karim.
Karim juga menekankan pentingnya bagi parpol melihat duet ini sebagai upaya menghadirkan calon pemimpin nasional yang berkualitas sekaligus mengerek kepercayaan masyarakat terhadap parpol pengusung.
"Majunya orang seperti Anies dan Ridwan Kamil yang jelas punya kapasitas dan kapabilitas akan menambah kepercayaan publik terhadap parpol dan pemilu sekaligus memunculkan harapan akan efikasi (kemanjuran)-nya," katanya.
Menurutnya, harapan perbaikan pascapemilu akan terwujud jika figur yang mengikuti kontestasi punya kemampuan dan pengalaman mewujudkan menghadirkan birokrasi yang sehat dan bekerja.
"Sebaliknya, jika yang maju hanya mereka yang punya modal kepartaian namun minim kemampuan dan pengalaman, apalagi jika mengandalkan silsilah dan golongan darah, akan menjadi kabar buruk bagi masa depan demokrasi dan pembangunan," tandasnya.
Diketahui, hubungan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan makin mesra. Terakhir, keakraban keduanya terlihat saat bermain bola di Jakarta International Stadium (JIS) seusai mereka menjadi pembicara talk show persiapan G20 di lokasi yang sama, Rabu (16/2/2022).
(ams)
tulis komentar anda