Sektor Pertanian Jadi Andalan, Mentan Lepas Ekspor Suplemen Senilai 1 Juta Euro ke Eropa
Kamis, 17 Februari 2022 - 00:04 WIB
TANGERANG SELATAN - Sektor pertanian Indonesia menjadi satu-satunya produk ekspor yang bertahan dan tumbuh menembus 16,4 persen di masa pandemi Covid-19 .Padahal pada saat yang sama, sektor lainnya justru jatuh drastis karena dampak pandemi yang memberi pengaruh luas di dunia.
Situasi itu memberi peluang bagi berbagai produk pertanian guna meningkatkan pemasaran dan penjualan.
"Ini menjadi kelebihan-kelebihan yang harus kita syukuri, untuk menjadikan negara ini lebih baik lagi," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor produk suplemen makanan hewan di Pergudangan Taman Tekno, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa 15 Februari 2022.
Pelepasan produk ekspor pertanian sebanyak 13 ton itu menandai misi promosi produk-produk pertanian, peternakan serta produk ternak hewan yang dikemas dalam kegiatan ODICOFF (One Day with Indonesia Coffee, Fruit and Floriculture).
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian nasional sejak 2020 tidak serta-merta membuat produk pertanian dan peternakan RI terpukul. Bahkan, selama pandemi ini, produk ekspor pertanian tetap memberi kontribusi positif.
"Disaat dua tahun ini semua sektor jatuh tak berdaya, sektor pertanian tetap tumbuh sebesar 16,4 persen. Sektor lain turun bahkan minus. Ternyata tahun ini tembus Rp625 triliun ekspor kita," katanya.
Dia pun mendorong agar pelaku usaha sektor pertanian terus memerluas pasar ekspor. Apalagi saat ini Indonesia diuntungkan karena dirinya menjabat sebagai Presiden G20 Bidang Pertanian.
"Saya Presiden G20 bidang pertanian, membawahi 53 menteri pertanian di dunia. Dan itu setiap saat, kamu harus ambil nutrifat ini kalau kamu mau baik, kan bisa begitu. Tentu saja kita saling menguntungkan satu sama lain," terangnya.
Ceo Nutricell Pacifik, Suaedi Sunanto mengatakan, suplemen makanan hewan yang diekspor itu berupa produk Nutrifat Ca84 sebanyak 13 metrik ton dengan tujuan Denmark. Jika ditotal, maka nilai penjualan tersebut mencapai 1 juta euro.
"Dari total kesepakatan pada hari ini diberangkatkan 13 ton suplemen yang terbuat dari produk - produk asli Indonesia. Pelepasan produk ekspor hari ini merupakan pengiriman perdana dari total nilai kesepakatan sebesar 1 juta Euro," kata Suaedi.
Ditambahkannya, pelaksanaan ODICOFF dapat dijadikan momentum untuk membangun kebersamaan dalam menciptakan keunggulan para pelaku industri dalam melakukan ekspor produk-produk pertanian, peternakan dan produk nutrisi serta kesehatan hewan.
"Pelepasan ekspor ini merupakan yang kesekian kalinya menembus pasar global, termasuk pasar Eropa," tukasnya.
Situasi itu memberi peluang bagi berbagai produk pertanian guna meningkatkan pemasaran dan penjualan.
"Ini menjadi kelebihan-kelebihan yang harus kita syukuri, untuk menjadikan negara ini lebih baik lagi," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor produk suplemen makanan hewan di Pergudangan Taman Tekno, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa 15 Februari 2022.
Pelepasan produk ekspor pertanian sebanyak 13 ton itu menandai misi promosi produk-produk pertanian, peternakan serta produk ternak hewan yang dikemas dalam kegiatan ODICOFF (One Day with Indonesia Coffee, Fruit and Floriculture).
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian nasional sejak 2020 tidak serta-merta membuat produk pertanian dan peternakan RI terpukul. Bahkan, selama pandemi ini, produk ekspor pertanian tetap memberi kontribusi positif.
"Disaat dua tahun ini semua sektor jatuh tak berdaya, sektor pertanian tetap tumbuh sebesar 16,4 persen. Sektor lain turun bahkan minus. Ternyata tahun ini tembus Rp625 triliun ekspor kita," katanya.
Dia pun mendorong agar pelaku usaha sektor pertanian terus memerluas pasar ekspor. Apalagi saat ini Indonesia diuntungkan karena dirinya menjabat sebagai Presiden G20 Bidang Pertanian.
"Saya Presiden G20 bidang pertanian, membawahi 53 menteri pertanian di dunia. Dan itu setiap saat, kamu harus ambil nutrifat ini kalau kamu mau baik, kan bisa begitu. Tentu saja kita saling menguntungkan satu sama lain," terangnya.
Ceo Nutricell Pacifik, Suaedi Sunanto mengatakan, suplemen makanan hewan yang diekspor itu berupa produk Nutrifat Ca84 sebanyak 13 metrik ton dengan tujuan Denmark. Jika ditotal, maka nilai penjualan tersebut mencapai 1 juta euro.
"Dari total kesepakatan pada hari ini diberangkatkan 13 ton suplemen yang terbuat dari produk - produk asli Indonesia. Pelepasan produk ekspor hari ini merupakan pengiriman perdana dari total nilai kesepakatan sebesar 1 juta Euro," kata Suaedi.
Ditambahkannya, pelaksanaan ODICOFF dapat dijadikan momentum untuk membangun kebersamaan dalam menciptakan keunggulan para pelaku industri dalam melakukan ekspor produk-produk pertanian, peternakan dan produk nutrisi serta kesehatan hewan.
"Pelepasan ekspor ini merupakan yang kesekian kalinya menembus pasar global, termasuk pasar Eropa," tukasnya.
(mhd)
tulis komentar anda