Bakamla-TNI AL Usir Kapal Tanker Marshall Islands di Perairan Selat Malaka
Jum'at, 11 Februari 2022 - 23:28 WIB
JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama TNI AL mengusir kapal tanker berkebangsaan Marshall Islands yang melaksanakan drifting di jalur internasional Selat Malaka. MT Chemstar Sapphire ini telah melaksanakan drifting sejak 9 Febuari 2022 malam.
Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menjelaskan, peristiwa bermula saat Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI mendeteksi satu kapal mencurigakan di perairan Selat Malaka. Kapal tersebut kemudian diidentifikasi sebagai kapal tanker MT Chemstar Sapphire berkebangsaan Marshall Islands.
Saat dideteksi, MT Chemstar Sapphire tidak bergerak dengan waktu yang cukup lama di tengah jalur internasional Selat Malaka. "Tindakan ini dinilai mencurigakan dan membahayakan pelayaran bagi kapal lain," kata Wisnu dalam keterangan tertulis, Jumat (11/2/2022).
Atas temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan untuk menggerakan unsur patroli Bakamla terdekat yakni KN Belut Laut-406 untuk memeriksa MT Chemstar Sapphire.
Namun karena KN Belut Laut-406 sebagai unsur terdekat Bakamla RI tidak dapat bergerak karena masih berada di perairan Belawan untuk melaksanakan pengawasan hasil tangkapan kapal ikan Indonesia yang melanggar aturan pada Selasa, 8 Februari 2022.
Laksma Bakamla Bambang Irawan memerintahkan untuk memonitor unsur patroli terdekat dan didapati ada KRI Kartoang-872. Sinergi yang terjalin kuat, KRI Kartoang-872 langsung meluncur ke perairan Selat Malaka mendekati target MT Chemstar Sapphire pada koordinat 04 11,380 U - 099 37,095 T guna memeriksa.
"Setibanya di lokasi pukul 12.45 WIB, KRI Kartoang-872 melaksanakan shadowing dan melakukan komunikasi menggunakan gelombang radio," jelas Wisnu.
Dari komunikasi tersebut, KRI Kartoang-872 mendapatkan informasi MT Chemstar Sapphire mengaku melaksanakan drifting sejak 9 Febuari 2022 malam dengan alasan menunggu perintah gerak lebih lanjut untuk sandar di Belawan.
Kemudian, komandan KRI Kartoang-872 memerintahkan MT Chemstar Sapphire untuk bergerak menuju area lego jangkar di perairan Belawan dengan pertimbangan drifting di perairan internasional yang dilakukan sangat membahayakan pelayaran kapal lainnya.
"Setelah koordinasi dengan pihak agen, MT Chemstar Sapphire langsung bergerak menuju daerah lego di perairan Belawan. Selanjutnya, KRI Kartoang-872 melanjutkan patroli sektor," pungkasnya.
Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menjelaskan, peristiwa bermula saat Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI mendeteksi satu kapal mencurigakan di perairan Selat Malaka. Kapal tersebut kemudian diidentifikasi sebagai kapal tanker MT Chemstar Sapphire berkebangsaan Marshall Islands.
Saat dideteksi, MT Chemstar Sapphire tidak bergerak dengan waktu yang cukup lama di tengah jalur internasional Selat Malaka. "Tindakan ini dinilai mencurigakan dan membahayakan pelayaran bagi kapal lain," kata Wisnu dalam keterangan tertulis, Jumat (11/2/2022).
Atas temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan untuk menggerakan unsur patroli Bakamla terdekat yakni KN Belut Laut-406 untuk memeriksa MT Chemstar Sapphire.
Namun karena KN Belut Laut-406 sebagai unsur terdekat Bakamla RI tidak dapat bergerak karena masih berada di perairan Belawan untuk melaksanakan pengawasan hasil tangkapan kapal ikan Indonesia yang melanggar aturan pada Selasa, 8 Februari 2022.
Laksma Bakamla Bambang Irawan memerintahkan untuk memonitor unsur patroli terdekat dan didapati ada KRI Kartoang-872. Sinergi yang terjalin kuat, KRI Kartoang-872 langsung meluncur ke perairan Selat Malaka mendekati target MT Chemstar Sapphire pada koordinat 04 11,380 U - 099 37,095 T guna memeriksa.
"Setibanya di lokasi pukul 12.45 WIB, KRI Kartoang-872 melaksanakan shadowing dan melakukan komunikasi menggunakan gelombang radio," jelas Wisnu.
Dari komunikasi tersebut, KRI Kartoang-872 mendapatkan informasi MT Chemstar Sapphire mengaku melaksanakan drifting sejak 9 Febuari 2022 malam dengan alasan menunggu perintah gerak lebih lanjut untuk sandar di Belawan.
Kemudian, komandan KRI Kartoang-872 memerintahkan MT Chemstar Sapphire untuk bergerak menuju area lego jangkar di perairan Belawan dengan pertimbangan drifting di perairan internasional yang dilakukan sangat membahayakan pelayaran kapal lainnya.
"Setelah koordinasi dengan pihak agen, MT Chemstar Sapphire langsung bergerak menuju daerah lego di perairan Belawan. Selanjutnya, KRI Kartoang-872 melanjutkan patroli sektor," pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda