Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas Sejauh 2.700 Meter
Jum'at, 11 Februari 2022 - 17:48 WIB
JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur hingga 2.700 meter ke arah barat daya.
“Awan panas guguran Merapi tanggal 11 Februari 2022 pukul 16.38 dan 16.48 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 237 dan 137 detik. Jarak luncur 2.500-2.700 m ke arah barat daya,” tulis BPPTKG lewat akun media sosialnya, Jumat (11/2/2022).
Sementara itu, dilaporkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya ini meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 Km dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 Km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 Km dari puncak.
Terkait hal ini, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat pun diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Selain itu, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
“Awan panas guguran Merapi tanggal 11 Februari 2022 pukul 16.38 dan 16.48 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 237 dan 137 detik. Jarak luncur 2.500-2.700 m ke arah barat daya,” tulis BPPTKG lewat akun media sosialnya, Jumat (11/2/2022).
Sementara itu, dilaporkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya ini meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 Km dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 Km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 Km dari puncak.
Terkait hal ini, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat pun diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Selain itu, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
(cip)
tulis komentar anda