Jabar Hadirkan Mobile Laboratorium BSL3 Bergerak Pertama di Indonesia
Jum'at, 12 Juni 2020 - 23:27 WIB
KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, kehadiran Laboratorium Moblie Bio Safety Level 3 (BSL3) dari PT Bio Farma (Persero) kepada Universitas Padjadjaran (Unpad) diharapkan dapat merealisasikan target 300.000 tes Covid-19 di Jabar.
“Hadirnya mobil lab BSL3 ini memberikan harapan besar. Kita mengejar angka 300 ribu (pengetesan masif). Mudah-mudahan dengan mobil ini juga bisa bisa kita kejar targetnya,” kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- dalam acara serah terima Laboratorium Mobile BSL3 di FK Unpad, Kota Bandung, Jumat (12/6/20).
Pengetesan Covid-19 intens dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, baik rapid test maupun swab test (tes usap) dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR).
Dalam pengetesan Covid-19 secara masif, Pemda Provinsi Jabar merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar. Hingga kini, Pemda Provinsi Jabar sudah mengetes sekitar 200.000 warga. Rinciannya, 140 rapid test dan 60 tes usap.
Menurut Kang Emil, BSL3 bergerak pertama di Indonesia itu mampu mengetes 400 spesimen per hari. Selain itu, mobil lab ini menjadi bio safety level 3 pertama di Indonesia.
“Mobil ini mengambil tes di lokasi yang ditentukan dan diprosesnya di sini (mobil lab BSL3), sehingga pengumumannya bisa langsung diumumkan oleh manajemen dari mobil BSL3 ini,” katanya.
“Dengan hadirnya mobil lab BSL3 ini testing ratio Jawa Barat akan meningkat pesat dan kami akan mengejar zona-zona merah, zona-zona hitam yang sekarang ada di level desa-desa manajemennya,” imbuhnya.
Kang Emil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar berencana membuat mobil lab sejenis untuk menjangkau daerah di Jabar. Harga satu mobil lab tersebut, kata ia, berkisar Rp6-7 miliar.
"Komitmen Jawa Barat menjaga keterkendalian Covid-19. Dan kami ucapkan terimakasih kepada Bio Farma yang sudah berinisiatif dan berinovatif, kemudian juga terimakasih kepada Unpad yang nanti akan melaksanakan secara teknis,” ucapnya.
“Hadirnya mobil lab BSL3 ini memberikan harapan besar. Kita mengejar angka 300 ribu (pengetesan masif). Mudah-mudahan dengan mobil ini juga bisa bisa kita kejar targetnya,” kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- dalam acara serah terima Laboratorium Mobile BSL3 di FK Unpad, Kota Bandung, Jumat (12/6/20).
Pengetesan Covid-19 intens dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, baik rapid test maupun swab test (tes usap) dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR).
Dalam pengetesan Covid-19 secara masif, Pemda Provinsi Jabar merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar. Hingga kini, Pemda Provinsi Jabar sudah mengetes sekitar 200.000 warga. Rinciannya, 140 rapid test dan 60 tes usap.
Menurut Kang Emil, BSL3 bergerak pertama di Indonesia itu mampu mengetes 400 spesimen per hari. Selain itu, mobil lab ini menjadi bio safety level 3 pertama di Indonesia.
“Mobil ini mengambil tes di lokasi yang ditentukan dan diprosesnya di sini (mobil lab BSL3), sehingga pengumumannya bisa langsung diumumkan oleh manajemen dari mobil BSL3 ini,” katanya.
“Dengan hadirnya mobil lab BSL3 ini testing ratio Jawa Barat akan meningkat pesat dan kami akan mengejar zona-zona merah, zona-zona hitam yang sekarang ada di level desa-desa manajemennya,” imbuhnya.
Kang Emil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar berencana membuat mobil lab sejenis untuk menjangkau daerah di Jabar. Harga satu mobil lab tersebut, kata ia, berkisar Rp6-7 miliar.
"Komitmen Jawa Barat menjaga keterkendalian Covid-19. Dan kami ucapkan terimakasih kepada Bio Farma yang sudah berinisiatif dan berinovatif, kemudian juga terimakasih kepada Unpad yang nanti akan melaksanakan secara teknis,” ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda