Meutya Hafid: Pers Nasional Harus Objektif Dalam Pemberitaan
Selasa, 08 Februari 2022 - 17:25 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menekankan pers nasional harus tetap seimbang dan objektif dalam pemberitaan dengan berbagai perkembangan teknologi informasi dan maraknya kabar bohong atau hoaks. Keseimbangan pers dalam melihat kondisi yang ada harus dilakukan dengan baik.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Webinar The Editors Talk dengan tema 'Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Revolusi Teknologi informasi' pada Selasa (8/2/2022).
"Ada dua PR kebebasan pers, gerakan bersama media-media harus duduk satu meja. Menyatukan berbagai pemikiran untuk mengawal kepentingan yang sama. Dalam HPN Pak Jokowi akan mengakomodir iklim usaha di bidang pers yang lebih baik," ujar Meutya Hafid.
Meutya menyebutkan, keseimbangan bagi pers dalam melihat kondisi yang ada harus benar dilakukan dengan baik. "Informasi yang dianggap baik dari redaksi, tuntutan publik belum melulu baik karena variasi pendidikan. Harus ada keseimbangan edukasi informasi tapi ada dengan entertainment. Bagaimana mencapai keseimbangan kepentingan nasional di pusat dan daerah. Kuncinya untuk keseimbangan adalah adaptif," kata Meutya.
Lebih lanjut ia mengatakan, di era disrupsi banjir informasi saat ini maka pers nasional harus memiliki keseimbangan. Sebab, konten berita yang dihasilkan pers dapat membuat komentar-komentar dari netizen di sosial media yang terkadang melupakan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Meutya mengungkapkan, sebagai mitra kerja Dewan Pers, Komisi I DPR RI mendorong dilakukannya berbagai pembenahan, di antaranya yakni:
a) Melakukan upaya perlindungan tugas pers dan penguatan kualitas perusahaan pers secara lebih optimal;
b) Melakukan langkah strategis terkait penguatan pers nasional untuk tetap bertahan menghadapi krisis di masa pandemi Covid-19;
Hal tersebut ia sampaikan dalam Webinar The Editors Talk dengan tema 'Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Revolusi Teknologi informasi' pada Selasa (8/2/2022).
"Ada dua PR kebebasan pers, gerakan bersama media-media harus duduk satu meja. Menyatukan berbagai pemikiran untuk mengawal kepentingan yang sama. Dalam HPN Pak Jokowi akan mengakomodir iklim usaha di bidang pers yang lebih baik," ujar Meutya Hafid.
Meutya menyebutkan, keseimbangan bagi pers dalam melihat kondisi yang ada harus benar dilakukan dengan baik. "Informasi yang dianggap baik dari redaksi, tuntutan publik belum melulu baik karena variasi pendidikan. Harus ada keseimbangan edukasi informasi tapi ada dengan entertainment. Bagaimana mencapai keseimbangan kepentingan nasional di pusat dan daerah. Kuncinya untuk keseimbangan adalah adaptif," kata Meutya.
Lebih lanjut ia mengatakan, di era disrupsi banjir informasi saat ini maka pers nasional harus memiliki keseimbangan. Sebab, konten berita yang dihasilkan pers dapat membuat komentar-komentar dari netizen di sosial media yang terkadang melupakan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Meutya mengungkapkan, sebagai mitra kerja Dewan Pers, Komisi I DPR RI mendorong dilakukannya berbagai pembenahan, di antaranya yakni:
a) Melakukan upaya perlindungan tugas pers dan penguatan kualitas perusahaan pers secara lebih optimal;
b) Melakukan langkah strategis terkait penguatan pers nasional untuk tetap bertahan menghadapi krisis di masa pandemi Covid-19;
tulis komentar anda