Operasi Ketupat 2020 Polri Diapresiasi Pakar dan Akademisi

Jum'at, 12 Juni 2020 - 18:01 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono resmi menutup Operasi Ketupat 2020, melalui upacara penutupan yang digelar di halaman kantor Korlantas Polri, Jakarta. Foto/Istimewa
JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono resmi menutup Operasi Ketupat 2020 melalui upacara penutupan yang digelar di halaman kantor Korlantas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 atau virus Corona.

(Baca juga: Operasi Ketupat 2020, Kakorlantas Puji Sinergitas TNI-Polri)

Kakorlantas mengatakan, operasi yang berlangsung 45 hari ini berjalan aman, lancar dan kondusif tanpa ada gangguan berarti. Dia menambahkan, tercatat ada 156.774 kendaraan yang diputar balik di 156 titik penyekatan. Upaya Polri khususnya Korlantas dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 tersebut mendapatkan apresiasi dari banyak kalangan.

Akademisi bidang Psikologi Lalu Lintas (traffic psychology), Prof Guritnaningsih P Santoso mengatakan, kinerja Korlantas Polri dari mulai anggota sampai lapisan atas pada tahun ini sangat baik dalam mengamankan lalu lintas terutama saat Operasi Ketupat 2020 ini 2020.

"Tahun ini mereka menunjukkan kerja keras untuk mencegah arus mudik dan balik. Keterlibatan anggota juga sampai lapisan atas di Korlantas. Mereka memonitor tidak hanya di pusat, tetapi juga memantau di tempat-tempat strategis di luar kota," kata Guritnaningsih, Jumat (12/6/2020).



Berbeda dengan tahun lalu, menurutnya, upaya Korlantas tahun ini hanya memutar balikkan pelanggar dengan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat merupakan langkah tepat di masa pandemi Corona.

"Tindakan yang hanya memutar balikkan saya kira untuk masa sekarang (tidak menentu) cukup tepat karena tidak semua masyarakat siap menghadapi perubahan yang sangat drastis ini. Informasi juga mungkin tidak secara merata sampai ke semua lapisan masyarkat. Jadi tidak semua perilaku yang dianggap "melanggar" dilakukan seluruhnya dengan kesengajaan," tegasnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Nurhasan Ismail menyatakan, Operasi Ketupat 2020 yang dilaksanakan jajaran Korlantas memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya, Operasi Ketupat ditujukan untuk menjamin Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran berlalu lintas bagi pemudik.

"Tahun ini bersamaan dengan Darurat Covid-19, Jajaran Polantas lebih mendukung upaya pemerintah dan Pemda mencegah terjadinya penularan Covid-19 baik di dalam wilayah daerah maupun Antar wilayah," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More