Jajaran Kabinet Jokowi Diminta Punya Terobosan dalam Tangani Corona
Kamis, 11 Juni 2020 - 22:46 WIB
"Soal data, jangan terpaku pada pengumuman tim gugus tugas. Tapi otoritas intelijen harus punya second opinion, termasuk kalangan masyarakat sipil , insan pers, peneliti-peneliti, kampus-kampus dan lain-lain,” sambungnya.
Selain itu masih kata Marwan, juga menyinggung terpilihnya Dokter Reisa Broto Asmoro menjadi Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19. Kata dia, tim komunikasi termasuk Jubir Pemerintah Khusus untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, ini harus paham pandemi Covid-19 serta mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat dalam menangkal penyebaran virus Corona di Indonesia.
"Butuh jubir-jubir yang handal. Pembantu-pembantu yang mumpuni, cepat dan tangkas dan punya komitmen," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menurut dia, tim gugus tugas Covid-19 harus bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. "Karena tugas gugus tugas bukan hanya ngumumin data-data sama jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, paka masker, yang sifatnya normatif," terangnya.
"Tapi harus mampu mencerahkan masyarakat dan mampu menjelaskan dan menerjemakan berbagai macam peraturan yang terkait penanganan Covid-19. Dan yang tidak kalah penting misalnya penangan pasar tradisional, bandara, mal, perhotelan, restaurant, tempat-tempat pariwisata, pabrik-pabrik, dan lain-lain," tambahnya.
Dia khawatir, kalau virus ini tidak ditangani dengan cepat aka nada gelombang selanjutnya yang lebih mengkhawatirkan. "Kita harus waspada jika terjadi gelombang kedua, dan harus mengantisipasi sejak sekarang. Indonesia saat ini blm mencapai puncaknya," kata Marwan.
Meski demikian dia merasa yakin, jika Indonesia akan mampu menghadapi virus asal Wuhan, China ini. "Tapi sebagai bangsa, kita harus optimistis bisa mengatasinya dan Indonesia siap lepas landas menuju negara yang bersandar pada sains dan teknologi modern dan masyararkat yang hebat dan mampu bergaul di tengah komunitas global dengan perubahan tata dunia yang dinamis dan berkeadaban," tuturnya.
Selain itu masih kata Marwan, juga menyinggung terpilihnya Dokter Reisa Broto Asmoro menjadi Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19. Kata dia, tim komunikasi termasuk Jubir Pemerintah Khusus untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, ini harus paham pandemi Covid-19 serta mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat dalam menangkal penyebaran virus Corona di Indonesia.
"Butuh jubir-jubir yang handal. Pembantu-pembantu yang mumpuni, cepat dan tangkas dan punya komitmen," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menurut dia, tim gugus tugas Covid-19 harus bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. "Karena tugas gugus tugas bukan hanya ngumumin data-data sama jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, paka masker, yang sifatnya normatif," terangnya.
"Tapi harus mampu mencerahkan masyarakat dan mampu menjelaskan dan menerjemakan berbagai macam peraturan yang terkait penanganan Covid-19. Dan yang tidak kalah penting misalnya penangan pasar tradisional, bandara, mal, perhotelan, restaurant, tempat-tempat pariwisata, pabrik-pabrik, dan lain-lain," tambahnya.
Dia khawatir, kalau virus ini tidak ditangani dengan cepat aka nada gelombang selanjutnya yang lebih mengkhawatirkan. "Kita harus waspada jika terjadi gelombang kedua, dan harus mengantisipasi sejak sekarang. Indonesia saat ini blm mencapai puncaknya," kata Marwan.
Meski demikian dia merasa yakin, jika Indonesia akan mampu menghadapi virus asal Wuhan, China ini. "Tapi sebagai bangsa, kita harus optimistis bisa mengatasinya dan Indonesia siap lepas landas menuju negara yang bersandar pada sains dan teknologi modern dan masyararkat yang hebat dan mampu bergaul di tengah komunitas global dengan perubahan tata dunia yang dinamis dan berkeadaban," tuturnya.
(maf)
tulis komentar anda