Komisi III : Perangi Narkoba, Anggaran BNN Harus Diperkuat
Kamis, 20 Januari 2022 - 23:23 WIB
JAKARTA - Maraknya publik figur terlibat penyalahgunaan narkoba menjadi perhatian khusus komisi III DPR RI. Perang terhadap penyalahgunaan narkoba pun diminta kian ditingkatkan salah satunya dengan cara memperkuat anggaran Badan Narkotika Nasional (BNN). (Baca Juga :Sejumlah Artis Terseret Kasus Narkoba Ditangkap, Ini Penjelasan Polisi)
“Bagaimana mungkin BNN disuruh perang lawan naroba kalau anggarannya dikasih seadanya. Ini BNN disuruh perang beneran atau disuruh perang-perangan. Pemerintah harus lebih serius memperhatikan BNN kalau mau BNN serius perang terhadap Narkoba,” ujar Anggota Komisi III DPR Heru Widodo, saat rapat kerja dengan badan narkotika nasional (BNN) di komplek DPR Senayan, Kamis (20/1/2022).
Dia mengatakan maraknya publik figure yang terjerat narkoba menjadi indikator tingginya penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat. Apalagi saat ini kian banyak dijumpai kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat anak usia remaja di Indonesia. Situasi penyalahgunaan narkoba ini kerap membuat Indonesia disebut mengalami kondisi darurat narkoba. “Kami sepakat dengan pandangan jika saat ini terjadi darurat narkoba di negeri ini. Oleh karena itu perang terhadap narkoba juga harus dilakukan dengan serius. Salah satunya dengan ketersediaan personel dan anggaran yang memadai,” katanya. (Baca Juga :Gaya Hidup-Stimulus Menjadi Faktor Pemicu Artis Terjerat Narkoba)
Ketua Umum Gemasaba ini pun meminta agar aparat BNN meningkatkan aksi penindakan terhadap dugaan penyalahgunaan narkoba. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba ini harus ditindak tegas terutama para bandar dan kurir. Menurut Heru, penindakan BNN selama ini masih berkutat pada pengguna atau bahkan hanya korban peredaran narkoba. "Meski hal ini tentu kami apresiasi, tapi kami harap BNN juga harus segera menyikat dan menangkap bandar atau pernyalur narkoba tersebut," tegasnya.
Jaringan bandar narkoba di kalangan artis dan selebriti, kata Heru, semestinya telah diketahui oleh BNN. Namun ia melihat belum ada keseriusan menindak bandar-bandar tersebut. "Jangan sampai pula muncul persepsi masyarakat, ini sengaja. BNN dan kepolisian sudah tahu nama-nama yang akan jadi giliran ditangkap. Yang ditangkap hanya pengguna tapi bandarnya masih dibiarkan,” katanya. "Padahal kalau benar BNN juga sudah mendeteksi jaringan bandar ini, segera tangkap pak. Ini cara kita memutus peredaran narkoba," imbuhnya.
Selain jaringan bandar narkoba di kalangan artis, Heru menambahkan, keseriusan BNN menindak para bandar menjadi cara efektif agar peredaran narkotika dapat diberantas. Termasuk para bandar narkoba di berbagai Lapas di Indonesia. “Sebab tidak mungkin terjadi pesta narkoba di lapas, seperti yang terjadi di lapas Riau, kalau tidak ada pemasok dan bandar yang mengendalikan peredaran itu. Ini harus jadi perhatian dan koordinasi antar lembaga," pungkasnya.
“Bagaimana mungkin BNN disuruh perang lawan naroba kalau anggarannya dikasih seadanya. Ini BNN disuruh perang beneran atau disuruh perang-perangan. Pemerintah harus lebih serius memperhatikan BNN kalau mau BNN serius perang terhadap Narkoba,” ujar Anggota Komisi III DPR Heru Widodo, saat rapat kerja dengan badan narkotika nasional (BNN) di komplek DPR Senayan, Kamis (20/1/2022).
Dia mengatakan maraknya publik figure yang terjerat narkoba menjadi indikator tingginya penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat. Apalagi saat ini kian banyak dijumpai kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat anak usia remaja di Indonesia. Situasi penyalahgunaan narkoba ini kerap membuat Indonesia disebut mengalami kondisi darurat narkoba. “Kami sepakat dengan pandangan jika saat ini terjadi darurat narkoba di negeri ini. Oleh karena itu perang terhadap narkoba juga harus dilakukan dengan serius. Salah satunya dengan ketersediaan personel dan anggaran yang memadai,” katanya. (Baca Juga :Gaya Hidup-Stimulus Menjadi Faktor Pemicu Artis Terjerat Narkoba)
Ketua Umum Gemasaba ini pun meminta agar aparat BNN meningkatkan aksi penindakan terhadap dugaan penyalahgunaan narkoba. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba ini harus ditindak tegas terutama para bandar dan kurir. Menurut Heru, penindakan BNN selama ini masih berkutat pada pengguna atau bahkan hanya korban peredaran narkoba. "Meski hal ini tentu kami apresiasi, tapi kami harap BNN juga harus segera menyikat dan menangkap bandar atau pernyalur narkoba tersebut," tegasnya.
Jaringan bandar narkoba di kalangan artis dan selebriti, kata Heru, semestinya telah diketahui oleh BNN. Namun ia melihat belum ada keseriusan menindak bandar-bandar tersebut. "Jangan sampai pula muncul persepsi masyarakat, ini sengaja. BNN dan kepolisian sudah tahu nama-nama yang akan jadi giliran ditangkap. Yang ditangkap hanya pengguna tapi bandarnya masih dibiarkan,” katanya. "Padahal kalau benar BNN juga sudah mendeteksi jaringan bandar ini, segera tangkap pak. Ini cara kita memutus peredaran narkoba," imbuhnya.
Selain jaringan bandar narkoba di kalangan artis, Heru menambahkan, keseriusan BNN menindak para bandar menjadi cara efektif agar peredaran narkotika dapat diberantas. Termasuk para bandar narkoba di berbagai Lapas di Indonesia. “Sebab tidak mungkin terjadi pesta narkoba di lapas, seperti yang terjadi di lapas Riau, kalau tidak ada pemasok dan bandar yang mengendalikan peredaran itu. Ini harus jadi perhatian dan koordinasi antar lembaga," pungkasnya.
(war)
Lihat Juga :
tulis komentar anda