KPK Bolehkan Tahanan Bertemu Keluarga tapi lewat Telekonferensi
Kamis, 20 Januari 2022 - 20:42 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) membenarkan bahwa Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen melakukan pertemuan secara daring melalui aplikasi telekonferensi Zoom Meeting dari Rrutan KPK.
"Benar, peristiwa tersebut terjadi hari ini di Rutan Gedung Merah Putih KPK," ujar Pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).
Ali mengatakan bahwa pihaknya memang memberikan kemudahan kepada para tersangka termasuk Pepen untuk bertemu keluarga secara daring. Namun, tidak untuk dimanfaatkan menghadiri pertemuan selain keluarga.
"KPK memberikan hak setiap tahanan untuk dapat dikunjungi oleh keluarga atau penasihat hukumnya sesuai jadwal kunjungan yang telah ditentukan dengan seizin Tim Penyidiknya," kata Ali.
Dalam masa pandemi Covid-19, kata Ali, KPK melakukan berbagai penyesuaian layanan, salah satunya kunjungan tahanan yang dapat dilakukan secara daring.
Hal tersebut mengacu pada prosedur dan tata cara sebagaimana diatur dalam PP Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Pelaksanaan, Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan.
"KPK juga telah membuat ketentuan tentang tata cara kunjungan Tahanan di Rutan KPK yang disosialisasikan kepada setiap tahanan," kata Ali.
Maka dari itu, KPK sangat menyayangkan sikap Pepen yang diduga bertemu secara daring dengan pihak-pihak lain sebagaimana batasan yang diatur dalam ketentuan yang berlaku.
"Kami akan melakukan evaluasi baik terhadap tahanan maupun rutan KPK agar dalam pelayanan Rutan berpedoman pada ketentuan dan SOP yang berlaku dengan tetap mengedepankan pelayanan prima sebagai hak dari tahanan,"kata Ali.
Lihat Juga: Respons Golkar Usai Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Terjaring OTT KPK Jelang Pencoblosan
"Benar, peristiwa tersebut terjadi hari ini di Rutan Gedung Merah Putih KPK," ujar Pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).
Ali mengatakan bahwa pihaknya memang memberikan kemudahan kepada para tersangka termasuk Pepen untuk bertemu keluarga secara daring. Namun, tidak untuk dimanfaatkan menghadiri pertemuan selain keluarga.
"KPK memberikan hak setiap tahanan untuk dapat dikunjungi oleh keluarga atau penasihat hukumnya sesuai jadwal kunjungan yang telah ditentukan dengan seizin Tim Penyidiknya," kata Ali.
Dalam masa pandemi Covid-19, kata Ali, KPK melakukan berbagai penyesuaian layanan, salah satunya kunjungan tahanan yang dapat dilakukan secara daring.
Hal tersebut mengacu pada prosedur dan tata cara sebagaimana diatur dalam PP Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Pelaksanaan, Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan.
"KPK juga telah membuat ketentuan tentang tata cara kunjungan Tahanan di Rutan KPK yang disosialisasikan kepada setiap tahanan," kata Ali.
Maka dari itu, KPK sangat menyayangkan sikap Pepen yang diduga bertemu secara daring dengan pihak-pihak lain sebagaimana batasan yang diatur dalam ketentuan yang berlaku.
"Kami akan melakukan evaluasi baik terhadap tahanan maupun rutan KPK agar dalam pelayanan Rutan berpedoman pada ketentuan dan SOP yang berlaku dengan tetap mengedepankan pelayanan prima sebagai hak dari tahanan,"kata Ali.
Lihat Juga: Respons Golkar Usai Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Terjaring OTT KPK Jelang Pencoblosan
(muh)
tulis komentar anda