Ini Pesan Megawati Soekarnoputri yang Selalu Diingat Erick Thohir saat Bekerja
Senin, 17 Januari 2022 - 19:58 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dirinya masih teringat pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri perusahaan pelat merah (BUMN) tidak boleh menjadi gurita yang kepalanya kecil dan kakinya banyak. Tapi, gurita yang sehat itu, kepalanya besar serta kakinya sedikit.
Hal ini dikatakan Erick di Dialog Kopi Tanah Air PDIP, Senin (17/1/2022) yang juga menghadirkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri LKH Siti Nurbaya. Prinsip itu yang dipegang saat dipercaya menjalankan amanah jabatan di Kementerian BUMN. "Saya ingat betul saat itu. Usai dilantik jadi Menteri BUMN, Bu Mega kasih pesan bahwa BUMN harus jadi gurita yang kepalanya besar dan kakinya sedikit," kata Erick.
Erick mengejawantahkan pesan tersebut dengan melakukan transformasi di setiap perusahaan BUMN serta mendorong terjadinya ekosistem untuk saling membesarkan. Pasalnya, integrasi atau holding sejumlah BUMN memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. "Gurita yang sehat itu yang kepalanya besar, kakinya sedikit, oleh karena itu BUMN bertransformasi mendorong menjadi ekosistem, tidak boleh sendiri-sendiri, harus bergandengan tangan satu dan yang lainnya," jelasnya.
Erick juga menyebutkan soal peluncuran holding pangan BUMN, yang awalnya 8 perusahaan, kini menjadi 5. Artinya, BUMN itu mesti lentur karena fungsi BUMN adalah penyeimbang pasar serta mengintervensi pasar ketika pasarnya tidak baik. Khusus dengan kopi, Erick telah membentuk Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara. Erick mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas Indonesia yang potensial namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Erick menyampaikan PMO Kopi Nusantara terdiri atas berbagai unsur, mulai dari BUMN seperti PTPN, Perhutani, Pupuk Indonesia, BRI, hingga RNI; swasta yang meliputi common grounds, dua coffe, Stella, Mayora; asosiasi seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia dan Speciality Coffee Association of Indonesia; serta lembaga research and development (R&D) dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan RnD BUMN.
Hal ini dikatakan Erick di Dialog Kopi Tanah Air PDIP, Senin (17/1/2022) yang juga menghadirkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri LKH Siti Nurbaya. Prinsip itu yang dipegang saat dipercaya menjalankan amanah jabatan di Kementerian BUMN. "Saya ingat betul saat itu. Usai dilantik jadi Menteri BUMN, Bu Mega kasih pesan bahwa BUMN harus jadi gurita yang kepalanya besar dan kakinya sedikit," kata Erick.
Erick mengejawantahkan pesan tersebut dengan melakukan transformasi di setiap perusahaan BUMN serta mendorong terjadinya ekosistem untuk saling membesarkan. Pasalnya, integrasi atau holding sejumlah BUMN memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. "Gurita yang sehat itu yang kepalanya besar, kakinya sedikit, oleh karena itu BUMN bertransformasi mendorong menjadi ekosistem, tidak boleh sendiri-sendiri, harus bergandengan tangan satu dan yang lainnya," jelasnya.
Baca Juga
Erick juga menyebutkan soal peluncuran holding pangan BUMN, yang awalnya 8 perusahaan, kini menjadi 5. Artinya, BUMN itu mesti lentur karena fungsi BUMN adalah penyeimbang pasar serta mengintervensi pasar ketika pasarnya tidak baik. Khusus dengan kopi, Erick telah membentuk Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara. Erick mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas Indonesia yang potensial namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Baca Juga
Erick menyampaikan PMO Kopi Nusantara terdiri atas berbagai unsur, mulai dari BUMN seperti PTPN, Perhutani, Pupuk Indonesia, BRI, hingga RNI; swasta yang meliputi common grounds, dua coffe, Stella, Mayora; asosiasi seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia dan Speciality Coffee Association of Indonesia; serta lembaga research and development (R&D) dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan RnD BUMN.
(cip)
tulis komentar anda