Evaluasi Covid-19, Pemerintah Ingatkan 40 Kasus Kematian dalam 2 Pekan
Minggu, 16 Januari 2022 - 23:05 WIB
JAKARTA - Pemerintah kembali menyampaikan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi selama libur Natal dan Tahun Baru mempengaruhi kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air. Secara khusus, pemerintah untuk kesekian kalinya menyebut Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) menyumbang jumlah kasus Omicron secara signifikan.
Data pemerintah menyebutkan kasus aktif per 15 Januari 2022 sebesar 8.463 kasus atau naik 92,38% dari kasus per 1 Januari 2022 yakni 4.399 kasus. Proporsi Kasus Aktif dari Luar Jawa-Bali sebesar 23,0% (1.944 kasus dari 8.458 kasus nasional). Sedangkan, Kasus Konfirmasi Harian per 15 Januari 2022 adalah 1.054 kasus dan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 733 kasus.
“Angka reproduksi kasus efektif (Rt) beberapa Pulau mengalami kenaikan, kecuali di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua. Namun, Rt nasional masih ada di level 1 atau terkendali,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM secara virtual dalam siaran pers yang diterima, Minggu (16/1/2022).
Airlangga mengingatkan, hal yang patut diwaspadai adalah jumlah kematian (case fatality rate/CFR) yang dalam dua minggu terakhir meningkat sebesar 29,03% (dari total 31 kasus menjadi total 40 kasus dalam 7 hari terakhir).
Sementara kasus varian Omicron masih didominasi oleh PPLN (78,75%) dan paling banyak adalah pelancong yang baru kembali dari Turki. Tetapi per 15 Januari 2021 kasus varian Omicron menunjukkan tren peningkatan akibat transmisi lokal.
“Puncak kasus Omicron diperkirakan mulai terjadi pada akhir Januari atau awal Februari 2022. Lebih kurang 40 hari sejak kasus mulai naik. Maka itu, arahan Bapak Presiden meminta kita sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, kalau tidak ada hal yang urgent,” ujar Airlangga.
Perpanjangan PPKM di Luar Jawa-Bali
Data pemerintah menyebutkan kasus aktif per 15 Januari 2022 sebesar 8.463 kasus atau naik 92,38% dari kasus per 1 Januari 2022 yakni 4.399 kasus. Proporsi Kasus Aktif dari Luar Jawa-Bali sebesar 23,0% (1.944 kasus dari 8.458 kasus nasional). Sedangkan, Kasus Konfirmasi Harian per 15 Januari 2022 adalah 1.054 kasus dan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 733 kasus.
“Angka reproduksi kasus efektif (Rt) beberapa Pulau mengalami kenaikan, kecuali di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua. Namun, Rt nasional masih ada di level 1 atau terkendali,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM secara virtual dalam siaran pers yang diterima, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga
Airlangga mengingatkan, hal yang patut diwaspadai adalah jumlah kematian (case fatality rate/CFR) yang dalam dua minggu terakhir meningkat sebesar 29,03% (dari total 31 kasus menjadi total 40 kasus dalam 7 hari terakhir).
Sementara kasus varian Omicron masih didominasi oleh PPLN (78,75%) dan paling banyak adalah pelancong yang baru kembali dari Turki. Tetapi per 15 Januari 2021 kasus varian Omicron menunjukkan tren peningkatan akibat transmisi lokal.
“Puncak kasus Omicron diperkirakan mulai terjadi pada akhir Januari atau awal Februari 2022. Lebih kurang 40 hari sejak kasus mulai naik. Maka itu, arahan Bapak Presiden meminta kita sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, kalau tidak ada hal yang urgent,” ujar Airlangga.
Baca Juga
Perpanjangan PPKM di Luar Jawa-Bali
Lihat Juga :
tulis komentar anda