Duet Anies-Khofifah Bisa Akhiri Keterbelahan Rakyat
Sabtu, 15 Januari 2022 - 05:18 WIB
JAKARTA - Duet Anies Baswedan - Khofifah Indar Parawansa diyakini bisa mengakhiri keterbelahan rakyat selama ini. Polarisasi atau terbelahnya masyarakat akibat pertarungan sengit Pilpres 2014 dan 2019 diyakini bisa diakhiri dengan adanya pasangan ini.
Pengamat politik Tony Rosyid memprediksi duet Anies-Khofifah akan dapat mengurai kebuntuan dalam komunikasi politik selama ini. "Pasangan ini bisa diharapkan untuk mengakhiri keterbelahan rakyat yang selama ini mengganggu stabilitas," kata Tony Rosyid kepada SINDOnews, Jumat (14/1/2022).
Tony menilai Anies- Khofifah saling mengisi kekurangan masing-masing. "Anies kuat di wilayah perkotaan, Khofifah kuat di daerah. Anies kuat di kelas menengah atas, Khofifah kuat di kelas menengah bawah," ujar Tony.
Selain itu, kata Tony, Anies kuat di kelompok modern, sedangkan Khofifah kuat di kelompok tradisional. "Anies kuat dukungannya dari kelompok yang selama ini mengambil sikap oposisi, Khofifah kuat di kelompok yang mendukung pemerintahan sekarang," tuturnya.
Dia meyakini Khofifah akan menarik di kelompok pemilih perempuan. Apalagi, kata dia, Khofifah cukup lama menjadi ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU. "Anies dan Khofifah secara elektabilitas akan saling mengisi," ungkapnya.
Kemudian, dia menilai dari sudut partai politik, Khofifah akan mendapatkan back up dari pemerintahan sekarang yang masih cukup punya pengaruh terhadap parpol-parpol yang ada. "PKB jika ikut mendukung Anies-Khofifah, akan sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak," pungkasnya.
Sebelumnya, Center for Indonesian Reform (CIR) yang bekerja sama dengan Datasight Indonesia telah melakukan beberapa simulasi pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Salah satunya, melakukan simulasi pasangan calon dengan latar belakang nasionalis dan religius.
Pengamat politik Tony Rosyid memprediksi duet Anies-Khofifah akan dapat mengurai kebuntuan dalam komunikasi politik selama ini. "Pasangan ini bisa diharapkan untuk mengakhiri keterbelahan rakyat yang selama ini mengganggu stabilitas," kata Tony Rosyid kepada SINDOnews, Jumat (14/1/2022).
Tony menilai Anies- Khofifah saling mengisi kekurangan masing-masing. "Anies kuat di wilayah perkotaan, Khofifah kuat di daerah. Anies kuat di kelas menengah atas, Khofifah kuat di kelas menengah bawah," ujar Tony.
Selain itu, kata Tony, Anies kuat di kelompok modern, sedangkan Khofifah kuat di kelompok tradisional. "Anies kuat dukungannya dari kelompok yang selama ini mengambil sikap oposisi, Khofifah kuat di kelompok yang mendukung pemerintahan sekarang," tuturnya.
Dia meyakini Khofifah akan menarik di kelompok pemilih perempuan. Apalagi, kata dia, Khofifah cukup lama menjadi ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU. "Anies dan Khofifah secara elektabilitas akan saling mengisi," ungkapnya.
Kemudian, dia menilai dari sudut partai politik, Khofifah akan mendapatkan back up dari pemerintahan sekarang yang masih cukup punya pengaruh terhadap parpol-parpol yang ada. "PKB jika ikut mendukung Anies-Khofifah, akan sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak," pungkasnya.
Sebelumnya, Center for Indonesian Reform (CIR) yang bekerja sama dengan Datasight Indonesia telah melakukan beberapa simulasi pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Salah satunya, melakukan simulasi pasangan calon dengan latar belakang nasionalis dan religius.
tulis komentar anda