Pakar Telematika: Postingan Ferdinand Hutahean di Medsos Masuk Ranah Publik

Jum'at, 07 Januari 2022 - 14:05 WIB
Pakar telematika Roy Suryo menilai postingan Ferdinand Hutahean di akun Twitternya sudah masuk ranah publik karena bisa dilihat semua orang. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pakar telematika yang juga mantan kader Partai Demokrat Roy Suryo menilai postingan yang dibuat Ferdinand Hutahean (FH) di akun Twitternya pada Selasa, 4 Januari 2022 lalu sudah masuk ranah publik karena bisa dilihat oleh semua orang. Jika sekarang Ferdinand Hutahean beranggapan postingan tersebut merupakan dialog imajiner antara pikiran dan hati maka sangat salah kaprah jika di posting di media sosial.

"Kemarin-kemarin saya juga sudah banyak diminta untuk komen saat cuitan FH tertanggal 04 Januari 2022 yang memperbandingkan 'Allah-mu dan Allah-ku' itu viral, namun saya memang membatasi untuk tidak berkomentar dan memang sebenarnya urusan Insan Manusia kepada Penciptanya (Hablu Minallah) itu bersifat sangat pribadi dan hak masing-masing Antar manusia (Hablu Minannas) sebenarnya tidak perlu saling memperbandingkannya dan itu semua juga sudah diatur baik dalam kitab masing-masing maupun UUD yang menjaminnya," ujar Roy Suryo, Jumat (7/1/2022).





Namun ketika Ferdinand Hutahean malah menghapus dan membuat 'klarifikasi' atas cuitannya tersebut, yang menyebut itu hanya komunikasi dalam Hati dan pikirannya sendiri, Roy Suryo mengaku dirinya mau tidak mau harus memberikan pendapatnya sebagai ahli.

"Karena dia akan berusaha menyesatkan hakikat teknis soal penulisan postingan di Twitter dengan hal lain yang seolah-olah dianggapnya pribadi. Perlu diketahui bahwa Apa yang dituliskannya itu bersifat publik, dalam bentuk postingan, bukan status yang menjelaskan jati diri seseorang," kata Roy Suryo.



Apalagi kata Roy Suryo jika dituliskan tanpa di mention ke salah satu pihak tertentu sehingga ini wajar dimaknai bahwa pesan tersebut adalah memang ditujukannya untuk semua pembaca Twit-nya. Media sosial seperti Twitter berbeda dengan Facebook atau Instagram yang followernya bisa diatur atau dibuat privat sehingga hanya terbatas ke orang-orang tertentu, di mana kalau di Twitter setiap postingan otomatis akan terbaca ke semua followernya. Dalam hal ini follower Twitter Ferdinand Hutahean mencapai 110.000 lebih.

Penjelasan ini kata Roy Suryo sangat mematahkan apa yang dia sebut-sebut sebagai komunikasi pribadi dari hati dan pikiran karena jelas-jelas Ferdinand Hutahean sudah dengan sadar menulis postingan di akun Twitter yang bersifat publik, tidak privat. Yang berarti ada niat memang untuk disebarluaskan ke semua orang pembaca Twitter-nya tersebut.

"Dalam ilmu Psikologi sebenarnya ada cara kalau memang orang mau menumpahkan isi hati alias katarsis ini, yakni dengan cara menulis di kertas atau di buku pribadi dan kemudian dibuang atau dibakar, sehingga hatinya puas namun tak seorangpun mengetahuinya. Ini yang tidak diketahui oleh Ferdinand Hutahean, padahal Tuhan YME, Allah SWT memberi otak kepada insan manusia untuk digunakan sebaik-baiknya," ucap Roy Suryo.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More