Subur Sembiring Cs Dinilai Hanya Caper ke Pemerintah dan SBY
Rabu, 10 Juni 2020 - 12:42 WIB
JAKARTA - Gerakan politikus senior Partai Demokrat Subur Sembiring beserta beberapa temannya yang mengunjungi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly karena hendak menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat dinilai tidak membahayakan keutuhan partai Mercy Biru itu.
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta Hendri Satrio menilai Subur Cs hanya cari perhatian kepada pemerintah maupun tokoh sentral Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) .
“Cari perhatian aja ke pemerintah dan cari perhatian ke SBY. Sudahlah, kalau konflik internal itu nggak usah lapor-lapor ke pemerintah, selesaikan sendiri aja," kata pria yang akrab disapa Hensat itu saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).
Hensat menilai, sangat kecil kemungkinan bahwa Partai Demokrat ini akan pecah. Karena, partai ini masih memiliki tokoh sentral yakni SBY meskipun yang bersangkutan sudah tidak lagi menjadi ketua umum. "Walaupun sekarang tongkat kepemimpinan sudah diserahkan ke anaknya AHY, tapi kan SBY-nya masih ada," ujarnya. ( ).
Karena itu, menurut Direktur Eksekutif KedaiKOPI ini, apa yang dilakukan Subur Cs itu tidak berarti apa-apa. Karena, partai politik apa pun selama mereka masih mempunyai tokoh sentral akan sulit untuk dipecah belah.
"Lebih susah lagi partainya sudah dewasa, mau ribut kayak gimana juga pasti balik lagi. Contohnya PKS, Golkar, partai-partai politik yang sudah dewasa. Jadi kalau untuk Demokrat kecil kemungkinannya untuk pecah karena masih ada tokoh sentralnya," pungkasnya. ( ).
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta Hendri Satrio menilai Subur Cs hanya cari perhatian kepada pemerintah maupun tokoh sentral Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) .
“Cari perhatian aja ke pemerintah dan cari perhatian ke SBY. Sudahlah, kalau konflik internal itu nggak usah lapor-lapor ke pemerintah, selesaikan sendiri aja," kata pria yang akrab disapa Hensat itu saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).
Hensat menilai, sangat kecil kemungkinan bahwa Partai Demokrat ini akan pecah. Karena, partai ini masih memiliki tokoh sentral yakni SBY meskipun yang bersangkutan sudah tidak lagi menjadi ketua umum. "Walaupun sekarang tongkat kepemimpinan sudah diserahkan ke anaknya AHY, tapi kan SBY-nya masih ada," ujarnya. ( ).
Karena itu, menurut Direktur Eksekutif KedaiKOPI ini, apa yang dilakukan Subur Cs itu tidak berarti apa-apa. Karena, partai politik apa pun selama mereka masih mempunyai tokoh sentral akan sulit untuk dipecah belah.
"Lebih susah lagi partainya sudah dewasa, mau ribut kayak gimana juga pasti balik lagi. Contohnya PKS, Golkar, partai-partai politik yang sudah dewasa. Jadi kalau untuk Demokrat kecil kemungkinannya untuk pecah karena masih ada tokoh sentralnya," pungkasnya. ( ).
(zik)
tulis komentar anda