Profil Singkat Ustaz Yusuf Mansur yang Masuk dalam Majelis Masyayikh Pesantren

Kamis, 30 Desember 2021 - 17:47 WIB
Baca juga: Kapitalisasinya Triliunan, Induk Koperasi Pesantren Diharapkan Jadi Holding



Suami Siti Maemunah ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sumber lain menyebut, Yusuf Mansur juga pernah kuliah di jurusan Informatika. Namun semuanya berhenti di tengah jalan alias tidak lulus.

Yusuf Mansur sempat mengalami masa suram. Usahanya bangkrut dan menyebabkannya memiliki utang hingga miliaran rupiah. Bahkan gara-gara itu pula, Yusuf Mansur pernah merasakan dinginnya hidup di penjara.

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Di dalam tahanan inilah Yusuf Mansur mendapatkan kesadaran untuk tidak mengulang apa yang pernah dilakukannya. Setelah bebas, ia menjalani hidup dari bawah dengan berjualan es di Terminal Kali Deres. Usahanya berkembang, dari keliling membawa termos, lalu memakai gerobak, hingga memiliki anak buah.

Hidup Yusuf Mansur mulai berubah setelah aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Di sela menjalani pekerjaannya, ayah dari Wirda Salamah Ulya dan Qumii Rahmatul Qulmul ini menulis buku berjudul Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku ini terinspirasi dari pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua.

Buku karya Yusuf Mansur mendapat sambutan positif. Ia kerap diundang untuk bedah buku. Dari sinilah undangan berceramah mulai menghampiri. Hampir di setiap ceramahnya, ia menekankan makna di balik sedekah lengkap dengan contoh-contoh dalam kehidupan nyata.

Nama Yusuf Mansur terus meroket. Dia lalu bekerja sama dengan satu label meluncurkan kaset Tausiyah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga. Sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN pun pernah digarapnya. Film ini dibintangi Yusuf Mansur, Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari.

Yusuf Mansur kemudian menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisata Hati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Al-Qur;an melalui pendidikan gratis bagi dhuafa di Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Banten.

Pesantren yang telah berusia 18 tahun ini pernah menorehkan berprestasi di tingkat internasional. Daarul Qur'an terpilih sebagai Yayasan Pendidikan Al-Quran Terbaik di Dunia Islam oleh al-Haiah Al-'Alamiyyah li Tahfizhil Quran pada 29 Juni 2015, menyisihkan 65 negara sebagai kandidat lainnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More