Akselerasi Transformasi Digital Butuh Kolaborasi Multipihak
Sabtu, 18 Desember 2021 - 21:38 WIB
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos Indonesia (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ismail mengatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi menjadi salah satu negara yang bisa menguasai ekonomi digital . Hal itu berhubungan dengan pengguna internet Indonesia mencapai 202,6 juta dengan potensi nilai ekonomi digital pada 2020 sebesar Rp632 triliun.
"Ini adalah jumlah yang besar, sehingga dari sinilah potensi itu muncul. Ke depan bahkan potensi yang lebih besar sedang menanti dengan pertumbuhan ekonomi digital yang subur," kata Ismail sampaikan dalam Orasi Ilmiah Akselerasi Literasi Digital melalui Konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka Menuju Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh yang digelar di Universitas Hamzawandi Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (18/12/2021).
Menurut Ismail, potensi ini sedang bergerak ke arah yang lebih besar seiring masifnya proses digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Tiga hal tersebut, kata Ismail, mampu memicu peningkatan produktivitas dan efisiensi yang mengerikan pada proses produksi, termasuk memberikan kemudahan bagi konsumen.
Baca juga: Transformasi Digital dan Inovasi Dorong Kinerja Positif Jasa Raharja
Meski demikian, Ismail juga menegaskan bahwa kabar baik itu memiliki efek samping yang juga penting untuk diperhatikan. Otomatisasi dan digitalisasi dengan pengoptimalan kecerdasan buatan bisa memantik hilangnya sejumlah pekerjaan di dunia.
Untuk konteks Indonesia, berdasarkan statistik yang Ismail sampaikan, akan ada sekitar 51,8% pekerjaan yang hilang. "Karena itu, kita membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang digital agar kita bisa siap menghadapi tantangan global dan persaingan ketat akibat teknologi," katanya.
Menjawab Tantangan Global
Dalam orasi ilmiah yang dihadiri Rektor Universitas Hamzanwadi Sitti Rohmi Djalilah dan segenap pimpinan serta pengajar, Ismail juga memaparkan apa saja yang sedang dan akan Kemenkominfo lakukan untuk menjawab tantangan global tersebut. Ismail mengatakan, yang penting untuk segera dilakukan, baik pemerintah atau sektor swasta, adalah mendorong terjadinya percepatan transformasi digital di Indonesia.
"Ini adalah jumlah yang besar, sehingga dari sinilah potensi itu muncul. Ke depan bahkan potensi yang lebih besar sedang menanti dengan pertumbuhan ekonomi digital yang subur," kata Ismail sampaikan dalam Orasi Ilmiah Akselerasi Literasi Digital melalui Konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka Menuju Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh yang digelar di Universitas Hamzawandi Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (18/12/2021).
Menurut Ismail, potensi ini sedang bergerak ke arah yang lebih besar seiring masifnya proses digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Tiga hal tersebut, kata Ismail, mampu memicu peningkatan produktivitas dan efisiensi yang mengerikan pada proses produksi, termasuk memberikan kemudahan bagi konsumen.
Baca juga: Transformasi Digital dan Inovasi Dorong Kinerja Positif Jasa Raharja
Meski demikian, Ismail juga menegaskan bahwa kabar baik itu memiliki efek samping yang juga penting untuk diperhatikan. Otomatisasi dan digitalisasi dengan pengoptimalan kecerdasan buatan bisa memantik hilangnya sejumlah pekerjaan di dunia.
Untuk konteks Indonesia, berdasarkan statistik yang Ismail sampaikan, akan ada sekitar 51,8% pekerjaan yang hilang. "Karena itu, kita membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang digital agar kita bisa siap menghadapi tantangan global dan persaingan ketat akibat teknologi," katanya.
Menjawab Tantangan Global
Dalam orasi ilmiah yang dihadiri Rektor Universitas Hamzanwadi Sitti Rohmi Djalilah dan segenap pimpinan serta pengajar, Ismail juga memaparkan apa saja yang sedang dan akan Kemenkominfo lakukan untuk menjawab tantangan global tersebut. Ismail mengatakan, yang penting untuk segera dilakukan, baik pemerintah atau sektor swasta, adalah mendorong terjadinya percepatan transformasi digital di Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda