Gelar Kaderisasi Nasional 2021, Sukur Nababan: TMP Harus Jadi Kader Militan
Kamis, 16 Desember 2021 - 23:10 WIB
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) menggelar Kaderisasi Nasional 2021. Kegiatan ini untuk menarik minat anak muda terjun ke dunia politik.
Acara yang mengusung tema "Membentuk Pemuda Pelopor Militan dan Bermanfaat Bagi Rakyat” ini digelar secara daring melalui zoom meeting. Hadir dalam acara tersebut Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidajat, Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi dan Keanggotaan Sukur Nababan, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhannudin Muhtadi.
Termasuk Ketua Umum TMP Maruarar Sirait, Sekjen DPP TMP Restu Hapsari, para fungsionaris DPP TMP, ketua, sekretaris dan bendahara DPD TMP dari 13 provinsi dan 179 peserta yang merupakan peserta utusan dari 13 DPD TMP dan 72 DPC TMP. ”Organisasi TMP adalah ruang intelektual untuk para anak-anak muda Indonesia,” ujar Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi dan Keanggotaan Sukur Nababan, Kamis (16/12/2021).
Dalam sejarah berdirinya, kata Sukur, TMP dibentuk sebagai wadah bagi para anak-anak muda yang digembleng untuk menjadi kader militan, kader ideologis yang bekerja dengan mandiri dan dalam seluruh gerak organisainya menyentuh pada segmen anak muda. “Selain itu, kader TMP harus menjadi kader pelopor, kader yang mampu menjadi inisiator, menjadi model bagi para pemuda lainnya," tegas Sukur.
Menurut Sukur, menjadi kader TMP harus memahami ideologi dan mekanisme partai. Selain itu, harus punya disiplin ideologi, disiplin organisasi, disiplin teori, disiplin program dan disiplin tindakan. ”Kepada para kader TMP diimbau agar menghindari diskusi-diskusi yang berkepanjangan, justru harus melahirkan kegiatan yang positif yang mengarah kepada minat para anak muda. Melalui kaderisasi nasional ini kader TMP harus mampu menggerakan para pemuda, mampu melahirkan kegiatan-kegiatan yang kreatif," kata Sukur.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan tren kondisi ekonomi rumah tangga saat ini diprediksi kuartal terakhir semakin positif, hal ini menunjukkan upaya pemerintah menangani resesi ekonomi semakin membaik. Hal tersebut disampaikan dalam paparannya terkait peta politik dan strategi pemenangan Pemilu 2024 segmen anak muda milenial. “Masyarakat akan menilai bahwa hal ini berangkat dari dukungan PDIP dan akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap PDIP,” katanya.
Selain itu, pada segmen sosial media, para pengguna media sangat kritis. Meskipun jumlahnya sedikit tetapi ketika mereka menguasai ruang media sosial maka ini akan sangat mengganggu persepsi publik. Menurutnya, TMP merupakan organisasi yang sangat solid. Jika terus mengalami peningkatan dan pemetaan kaderisasi yang baik dengan menyasar kelompok milenial maka TMP akan menjadi ruang yang baik bagi para anak muda untuk belajar dan memahami poliitk.
Menanggapi fenomena para generasi milenial yang kian apolitis, Burhanuddin menegaskan, makin meningkatnya kritisisme politik di kalangan pemuda harus segera diantisipasi. Bagaimanapun para pemuda adalah sumber kaderisasi terutama partai politik. Kalau partai gagal menarik minat pemuda untuk politically enggaged, maka partai sebagai garda demokrasi dan akan kesulitan melakukan regenerasi. Bila demikian, maka partai hanya akan semakin dikuasai oleh elite-elite tua. “Karena itu, partai harus berbenah diri dengan menampilkan program-program yang menarik bagi anak muda. Visi kepemudaan harus diperlihatkan secara terang-benderang, termasuk menarik ikon-ikon kaum muda di pucuk pimpinan partai.
Partai perlu mempersiapkan proses regenerasi dan kaderisasi yang jelas, kata dia, karena jika jenjang politiknya jelas maka akan menarik minat para pemuda untuk aktif di partai. “Jenjang karir politik juga harus diiperjelas, sehingga menawarkan intensif bagi pemuda untuk aktif di partai. Meritokrasi harus dikedepankan," ucapnya.
Acara yang mengusung tema "Membentuk Pemuda Pelopor Militan dan Bermanfaat Bagi Rakyat” ini digelar secara daring melalui zoom meeting. Hadir dalam acara tersebut Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidajat, Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi dan Keanggotaan Sukur Nababan, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhannudin Muhtadi.
Termasuk Ketua Umum TMP Maruarar Sirait, Sekjen DPP TMP Restu Hapsari, para fungsionaris DPP TMP, ketua, sekretaris dan bendahara DPD TMP dari 13 provinsi dan 179 peserta yang merupakan peserta utusan dari 13 DPD TMP dan 72 DPC TMP. ”Organisasi TMP adalah ruang intelektual untuk para anak-anak muda Indonesia,” ujar Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi dan Keanggotaan Sukur Nababan, Kamis (16/12/2021).
Dalam sejarah berdirinya, kata Sukur, TMP dibentuk sebagai wadah bagi para anak-anak muda yang digembleng untuk menjadi kader militan, kader ideologis yang bekerja dengan mandiri dan dalam seluruh gerak organisainya menyentuh pada segmen anak muda. “Selain itu, kader TMP harus menjadi kader pelopor, kader yang mampu menjadi inisiator, menjadi model bagi para pemuda lainnya," tegas Sukur.
Menurut Sukur, menjadi kader TMP harus memahami ideologi dan mekanisme partai. Selain itu, harus punya disiplin ideologi, disiplin organisasi, disiplin teori, disiplin program dan disiplin tindakan. ”Kepada para kader TMP diimbau agar menghindari diskusi-diskusi yang berkepanjangan, justru harus melahirkan kegiatan yang positif yang mengarah kepada minat para anak muda. Melalui kaderisasi nasional ini kader TMP harus mampu menggerakan para pemuda, mampu melahirkan kegiatan-kegiatan yang kreatif," kata Sukur.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan tren kondisi ekonomi rumah tangga saat ini diprediksi kuartal terakhir semakin positif, hal ini menunjukkan upaya pemerintah menangani resesi ekonomi semakin membaik. Hal tersebut disampaikan dalam paparannya terkait peta politik dan strategi pemenangan Pemilu 2024 segmen anak muda milenial. “Masyarakat akan menilai bahwa hal ini berangkat dari dukungan PDIP dan akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap PDIP,” katanya.
Selain itu, pada segmen sosial media, para pengguna media sangat kritis. Meskipun jumlahnya sedikit tetapi ketika mereka menguasai ruang media sosial maka ini akan sangat mengganggu persepsi publik. Menurutnya, TMP merupakan organisasi yang sangat solid. Jika terus mengalami peningkatan dan pemetaan kaderisasi yang baik dengan menyasar kelompok milenial maka TMP akan menjadi ruang yang baik bagi para anak muda untuk belajar dan memahami poliitk.
Menanggapi fenomena para generasi milenial yang kian apolitis, Burhanuddin menegaskan, makin meningkatnya kritisisme politik di kalangan pemuda harus segera diantisipasi. Bagaimanapun para pemuda adalah sumber kaderisasi terutama partai politik. Kalau partai gagal menarik minat pemuda untuk politically enggaged, maka partai sebagai garda demokrasi dan akan kesulitan melakukan regenerasi. Bila demikian, maka partai hanya akan semakin dikuasai oleh elite-elite tua. “Karena itu, partai harus berbenah diri dengan menampilkan program-program yang menarik bagi anak muda. Visi kepemudaan harus diperlihatkan secara terang-benderang, termasuk menarik ikon-ikon kaum muda di pucuk pimpinan partai.
Partai perlu mempersiapkan proses regenerasi dan kaderisasi yang jelas, kata dia, karena jika jenjang politiknya jelas maka akan menarik minat para pemuda untuk aktif di partai. “Jenjang karir politik juga harus diiperjelas, sehingga menawarkan intensif bagi pemuda untuk aktif di partai. Meritokrasi harus dikedepankan," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda