Menlu Retno Sampaikan 2 Strategi Atasi Kesenjangan Vaksinasi Global

Senin, 13 Desember 2021 - 08:37 WIB
Menlu Retno Marsudi menyampaikan soal masih adanya kesenjangan vaksinasi yang lebar antara negara maju dan negara berkembang. Foto/tangkapan layar
JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri pertemuan ASEAN-G7 Foreign and Development Ministers Meeting. Pertemuan ini diinisiasi Inggris selaku Chair G7. Selain ASEAN, Inggris juga mengundang Australia, India, Afrika Selatan, Korea Selatan, African Union dan UE sebagai tamu dalam pertemuan.

Dalam acara yang mengusung tema pemulihan ekonomi yang resilient, sustainable, and inclusive tersebut, Retno menyampaikan soal masih adanya kesenjangan vaksinasi yang lebar antara negara maju dan negara berkembang. “Persoalan tersebut harus diatasi dan G7 dapat memainkan peran penting untuk mempersempit kesenjangan tersebut,” kata Retno dalam press briefing, Senin (13/12/2021).





Retno menyampaikan dua hal yang perlu menjadi fokus bersama untuk mengatasi kesenjangan vaksin. Pertama, memperkuat dukungan finansial terhadap kesiapsiagaan pandemi. “Negara berkembang memerlukan dukungan finansial yang lebih berkelanjutan dan tidak sekedar ad-hoc,” ucapnya.

Kedua, kerja sama jangka panjang untuk memastikan terbentuknya traktat pandemi yang baru. Ia mengatakan Indonesia akan berkontribusi secara konstruktif agar proses negosiasinya inklusif, transparan, dan efisien. “Saya berharapan agar negara-negara ASEAN dan G7 dapat mendukung inisiatif ini,” kata dia.



Selain itu, untuk mengatasi kesenjangan vaksinasi, ia mengatakan bahwa penting untuk memastikan kesetaraan akses dan memperkuat rantai pasok kesehatan global, termasuk melalui TRIPS waiver untuk mendukung produksi vaksin lokal dan solusi medis kritikal.

Retno menyoroti pencapaian vaksinasi global yang masih jauh dari target. “Negara-negara AMC baru menerima 505 juta dosis atau 53% dari target 2021 sebesar 950 juta dosis,” tandasnya.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More