Atta Halilintar Puji Buku Karya Prof Budi Gunawan: Sangat Luar Biasa

Jum'at, 10 Desember 2021 - 17:15 WIB
Kepala BIN Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan meluncurkan buku berjudul Demokrasi di Era Post Truth. Buku tersebut mendapat sambutan hangat dari banyak khalayak, salah satunya Atta Halilintar. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan meluncurkan buku berjudul Demokrasi di Era Post Truth. Influencer Atta Halilintar memuji buku tersebut.

Menurut Atta, buku tersebut memberikan pelajaran terkait bermedia sosial. Pembaca bisa belajar menyaring informasi dan tidak mudah percaya dengan hoaks.

"Buku karya dari Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan ini sangat luar bisa. Zaman sekarang sangat perlu kita belajar agar tidak jadi tangan-tangan hoaks," kata Atta Halilintar, Kamis (9/12/2021).



Atta mengaku sering menemukan berita bohong di berbagai medsos seperti Twitter, Youtube, TikTok, dan lainnya. Menurutnya, pengguna medsos perlu mencerna dan memilih informasi.



"Tinggal gimana kitanya sebagai anak muda bisa memilih-milih, melihat berita yang bagus dan engga, serta mencernanya. Jangan langsung gampang nge-post, itu bisa berakibat fatal untuk bangsa kita juga," ucapnya.

Atta menganggap buku ini memiliki pesan agar masyarakat lebih teliti dalam membaca informasi. Selain itu, buku tersebut juga memiliki bahasa yang ringan dan mudah dipahami, serta visual menarik.

"Maka penting sekali buku ini dibaca untuk anak-anak muda. Banyak sekali pelajaran di dalamnya seperti perkembangan media sosial dan ada algoritmanya. Yang anak muda inginkan seperti bahasa yang ringan, ada gambar, dan lainnya ada di sini," tandasnya.

Untuk diketahui, Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menuliskan buku ini bersama Barito Mulyo Ratmono. Cetakan pertama dilakukan April 2021 dan cetakan kedua di Mei 2021.

Buku ini membahas tentang disinformasi di era post-truth sebagai ancaman kesehatan demokrasi elektoral. Buku ini juga menyoroti keyakinan personal yang lebih penting daripada fakta objektif dalam membangun opini public. Akibatnya kebohongan dan kebenaran sulit diidentifikasi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(poe)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More