Guguran Awan Panas Gunung Semeru Berhenti, Status Masih Waspada
Minggu, 05 Desember 2021 - 10:59 WIB
JAKARTA - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan saat ini Gunung Semeru masih berada dalam status level II atau waspada. Hal tersebut berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Berdasarkan pemantauan PVMBG, saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau ‘waspada,” ucap Abdul dalam keterangan resminya, Minggu (5/12/2021).
Sementara, dalam pantauan radar Accuweather, saat ini kondisi udara dalam tingkat polusi yang tinggi. Abdul mengingatkan bahwa polisi tinggi ini berdampak negatif terhadap kelompok masyarakat. “Yang termasuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak,” ucapnya.
Baca juga:
Lebih lanjut, pada pantauan visual, Abdul menjelaskan bahwa awan panas guguran juga telah berhenti. Menurutnya, kondisi ini disebabkan karena cuaca hujan yang terjadi di sekira puncak kubah lava Gunung Semeru.
“BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru,” tambahnya.
Sementara, sampai saat ini BPBD Kabupaten Lumajang juga mengimbau masyarakatnya untuk tidak melakukan aktiviyas pada daerah alisan sungai (DAS) di Curah Kobokan dan lainnya. Hal ini mengingat dimungkinkannya DAS tersebut menjadi aliran guguran awan panas.
Lihat Juga: Tanggap Bencana Banjir Lumajang, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak
“Berdasarkan pemantauan PVMBG, saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau ‘waspada,” ucap Abdul dalam keterangan resminya, Minggu (5/12/2021).
Sementara, dalam pantauan radar Accuweather, saat ini kondisi udara dalam tingkat polusi yang tinggi. Abdul mengingatkan bahwa polisi tinggi ini berdampak negatif terhadap kelompok masyarakat. “Yang termasuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak,” ucapnya.
Baca juga:
Lebih lanjut, pada pantauan visual, Abdul menjelaskan bahwa awan panas guguran juga telah berhenti. Menurutnya, kondisi ini disebabkan karena cuaca hujan yang terjadi di sekira puncak kubah lava Gunung Semeru.
“BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru,” tambahnya.
Sementara, sampai saat ini BPBD Kabupaten Lumajang juga mengimbau masyarakatnya untuk tidak melakukan aktiviyas pada daerah alisan sungai (DAS) di Curah Kobokan dan lainnya. Hal ini mengingat dimungkinkannya DAS tersebut menjadi aliran guguran awan panas.
Lihat Juga: Tanggap Bencana Banjir Lumajang, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
tulis komentar anda