Ajaib! Diberondong Tembakan, Jenderal AD Berkalung Alquran Emas Tak Lecet Sedikit Pun

Selasa, 30 November 2021 - 05:45 WIB
Pada Minggu, 5 April 1964, Jusuf berangkat ke Pinrang dikawal satu peleton dari Kompi E/330. Sebelum berangkat, komandan kompi telah mempersiapkan 10 prajurit terbaik untuk menjadi pengawal pribadi panglima kelahiran Kajuara, Bone tersebut.

Menurut Atmadji, lokasi perundingan itu di sebuah bangunan Bulog di Desa Leppangeng. Ketika Kompi E/330 tiba di lokasi ada ratusan orang berseragam hijau dan bertopi baja sudah menunggu di sepanjang jalan. Mereka ternyata tentara Andi Selle.

Pasukan Siliwangi yang hanya satu kompi ditambah sejumlah kecil pasukan Raiders dari Kodam Hasanuddin akhirnya berbaur. Semua bersenjata lengkap. Menurut sejarawan Anhar Gonggong, perundingan berjalan baik. Keduanya keluar dari bangunan itu lantas naik mobil bersama.

Mobil itu, sedan Dodge 1400 merah tua, sebelumnya ditumpangi Jusuf dari Makassar. Tujuan mereka, rumah dinas Bupati Pinrang Andi Makkulau. Anhar menyebut dalam perjalanan itu, di sebuah pertigaan, mobil yang seharusnya belok ke kanan menuju rumah bupati, tetap melaju lurus seolah-olah hendak menuju Pare-Pare.

Namun menurut Adang S dalam buku ‘Pertempuran di Jembatan Lasape’, jip Mambo yang ditumpangi pengawal Andi Selle yang mendadak menyalip mobil M Jusuf. Pengawal Andi Selle yang bersenjata Bren lalu meloncat. Tindakan itu akhirnya memicu perang berdarah.

Tembak-menembak jarak dekat antara pengawal Jusuf dan Andi Selle pun tak terelakkan. Berondongan peluru menghujani Jusuf dan para pengawalnya. Mobil yang ditumpangi itu menjadi penuh lubang.

Kolonel M Sugiri yang turut berada di mobil mengawal Jusuf gugur. Begitu juga Praka Adang yang merupakan anggota walpri alias pengawal pribadi Jusuf. Sementara Kombes Pol Mardjaman terluka tembak.

Tembak-menembak makin sengit tatkala pasukan Jusuf yang sebelumnya tertinggal di belakang tiba di lokasi. Giliran mereka menghujani anak buah Andi Selle dengan berondongan timah panas dari senjata serbu.

Saat pertempuran berkecamuk, Peltu Daud melompat ke arah Jusuf untuk memberikan perlindungan dan membawanya ke mobil Gaz di depannya. Nahas, saat itulah peluru menembus tubuhnya. Daud gugur.

Pasukan Andi Selle tak berhenti. Tahu Jusuf masuk mobil yang disiapkan, tembakan demi tembakan di arahkan ke orang nomor satu di Kodam Hasanuddin. Bersyukurnya, Jusuf lolos dari maut. Dia selamat tanpa lecet sedikit pun. Baca Juga: Kesaktian Panglima Besar Jenderal Soedirman

Lihat Juga: Mengenal Deretan Satuan Tempur yang Dimiliki Kodam Jaya
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More