Maruli Simanjuntak, Jenderal Atlet Menantu Menko Luhut Calon Kuat Pangkostrad
Rabu, 17 November 2021 - 14:29 WIB
JAKARTA - Jenderal TNI Andika Perkasa telah dilantik menjadi panglima TNI. Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) yang ditinggalkannya diisi Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. Keduanya dilantik resmi Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (17/1/2021). Dudung sekaligus langsung mendapatkan kenaikan pangkat satu bintang menjadi jenderal TNI.
Setelah Dudung dilantik, ada tiga jenderal bintang dua yang berpeluang menggantikan Dudung sebagai pangkostrad . Salah satunya adalah Pangdam IX/Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak yang juga menantu Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan.
Maruli bahkan disebut-sebut sebagai calon terkuat sebagai pangkostrad. Selain faktor Luhut, prestasi Maruli pada setiap tugas yang diberikan dianggap faktor yang menentukan. Siapa dan bagaimana perjalanan karier Maruli Simanjutak?
Maruli lahir di Bandung, 24 Februari 1970, anak ketiga dari lima bersaudara dari ayah yang seorang guru dan ibu yang berprofesi sebagai perawat. Bermula di Detasemen Tempur Cakra pada 2002, sebagian besar karier alumnus Akademi Militer 1992 dijalani di Korps Pasukan Khusus (Kopassus).
Setelah tiga tahun menjadi komandan Detasemen Tempur Cakra, petualangan karier Maruli di Kopassus dimulai pada 2005 sebagai Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus. Tugas ini dilakoninya hingga 2008. Sempat menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2/Sandi Yudha selama setahun, Maruli lalu menjabat sebagai Komandan Sekolah Komando Pusdikpassus hingga 2010.
Berikutnya, Maruli ditunjuk menjadi Wakil Komandan Grup 1/Para Komando (2010—2013), lalu Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2013—2014). Posisi sebagai Asisten Operasi Danjen Kopassus pada tahun 2014 merupakan jabatan terakhir sekaligus ujung kariernya di Kopassus.
Di tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK, tepatnya pada 2014, Maruli dipercaya menjadi Komandan Grup A Paspampres selama dua tahun. Sempat setahun meninggalkan istana negara sebagai Komandan Korem 074/Warastratama, pada 2017 Maruli kembali sebagai Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Wadanpaspampres) hingga 2018.
Setelah itu, karier Maruli kian moncer dengan berturut-turut menduduki tiga jabatan dalam dua tahun. Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro pada 2018, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dan sejak 2020 menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.
Di luar militer, Maruli adalah seorang atlet nasional berprestasi dunia. Sejak masih berpangkat letnan satu Maruli adalah juara judo. Tepatnya pada 1997, Maruli menyabet juara 1 kejuaraan Judo Military ASEAN Philipina di kelas 71 kilogram sekaligus juara 1 kelas bebas.
Prestasi itu disempurnakan dengan terpilihnya Maruli sebagai pemain terbaik di kejuaraan tersebut. Prestasi ini pula yang menjadikan Maruli dipercaya menjadi ketua umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) sejak awal September lalu hingga lima tahun ke depan.
Lihat Juga: Pangdam Cenderawasih yang Tembus Bintang 4, Nomor 1 dan 2 Berhasil Jadi Orang Nomor Satu TNI AD
Setelah Dudung dilantik, ada tiga jenderal bintang dua yang berpeluang menggantikan Dudung sebagai pangkostrad . Salah satunya adalah Pangdam IX/Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak yang juga menantu Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan.
Maruli bahkan disebut-sebut sebagai calon terkuat sebagai pangkostrad. Selain faktor Luhut, prestasi Maruli pada setiap tugas yang diberikan dianggap faktor yang menentukan. Siapa dan bagaimana perjalanan karier Maruli Simanjutak?
Maruli lahir di Bandung, 24 Februari 1970, anak ketiga dari lima bersaudara dari ayah yang seorang guru dan ibu yang berprofesi sebagai perawat. Bermula di Detasemen Tempur Cakra pada 2002, sebagian besar karier alumnus Akademi Militer 1992 dijalani di Korps Pasukan Khusus (Kopassus).
Setelah tiga tahun menjadi komandan Detasemen Tempur Cakra, petualangan karier Maruli di Kopassus dimulai pada 2005 sebagai Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus. Tugas ini dilakoninya hingga 2008. Sempat menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2/Sandi Yudha selama setahun, Maruli lalu menjabat sebagai Komandan Sekolah Komando Pusdikpassus hingga 2010.
Berikutnya, Maruli ditunjuk menjadi Wakil Komandan Grup 1/Para Komando (2010—2013), lalu Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2013—2014). Posisi sebagai Asisten Operasi Danjen Kopassus pada tahun 2014 merupakan jabatan terakhir sekaligus ujung kariernya di Kopassus.
Di tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK, tepatnya pada 2014, Maruli dipercaya menjadi Komandan Grup A Paspampres selama dua tahun. Sempat setahun meninggalkan istana negara sebagai Komandan Korem 074/Warastratama, pada 2017 Maruli kembali sebagai Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Wadanpaspampres) hingga 2018.
Setelah itu, karier Maruli kian moncer dengan berturut-turut menduduki tiga jabatan dalam dua tahun. Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro pada 2018, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dan sejak 2020 menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.
Di luar militer, Maruli adalah seorang atlet nasional berprestasi dunia. Sejak masih berpangkat letnan satu Maruli adalah juara judo. Tepatnya pada 1997, Maruli menyabet juara 1 kejuaraan Judo Military ASEAN Philipina di kelas 71 kilogram sekaligus juara 1 kelas bebas.
Prestasi itu disempurnakan dengan terpilihnya Maruli sebagai pemain terbaik di kejuaraan tersebut. Prestasi ini pula yang menjadikan Maruli dipercaya menjadi ketua umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) sejak awal September lalu hingga lima tahun ke depan.
Lihat Juga: Pangdam Cenderawasih yang Tembus Bintang 4, Nomor 1 dan 2 Berhasil Jadi Orang Nomor Satu TNI AD
(muh)
tulis komentar anda