Dewan Pengawas BPJamsostek: Perbaikan Kondisi Ketenagakerjaan Indonesia Ada di Tangan Milenial
Senin, 15 November 2021 - 15:11 WIB
JAKARTA - Kaum milenial merupakan harapan besar bangsa karena merupakan penerus kepemimpinan di masa yang akan datang. Sebagai generasi pengganti, eksistensi milenial sangat diharapkan untuk memperbaiki kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.
Melihat hal tersebut Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan Webinar bertajuk 'How Millennial Leaders Will Change Indonesia' yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (10/11/2021).
Hadir dalam webinar tersebut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah sebagai keynote speaker, Ketua Dewas BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri serta Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo.
Ida Fauziah dalam sambutannya berpesan, generasi milenial harus terus berupaya meningkatkan keterampilannya agar mampu bersaing di dunia kerja. Menurutnya generasi milenial berperan juga sebagai Agen of Development atau pelopor transisi transformasi ke arah positif di seluruh sektor kehidupan.
"Paculah kemampuan kalian setinggi-tingginya untuk menguasai teknologi, kompetensi kerja, dan sering melakukan kolaborasi positif, sehingga dapat memenangkan peluang persaingan dunia kerja yang ada," ujarnya.
Menaker menambahkan, potret kondisi ketenagakerjaan nasional berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) per Agustus 2021 menunjukkan penduduk usia kerja di Indonesia saat ini sebanyak 206,71 juta orang. Angka ini terdiri atas 140,15 juta orang merupakan angkatan kerja dan 66,56 juta orang merupakan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja tersebut terdiri dari penduduk yang bekerja sebanyak 131,05 juta orang dan pengangguran terbuka sebanyak 9,1 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 6,49 persen.
Menurut data tersebut, penduduk yang bekerja dari sisi pendidikan mayoritas masih lulusan SMP ke bawah, hal ini menggambarkan bahwa pekerja di Indonesia masih didominasi pekerja yang kurang terampil (low-skill).
“Upaya konkret yang bisa dilakukan oleh kaum milenial adalah dimulai dengan adanya komitmen mandiri untuk terus melakukan pemutakhiran kapasitas kemampuan diri dan tetap membawa khazanah budaya dan kearifan bangsa Indonesia, selain itu diharapkan milenial tetap memiliki sikap kritis dan analitis dalam mencermati masalah yang dihadapi dibarengi kegigihan dalam berusaha,” pesan Menaker.
Melihat hal tersebut Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan Webinar bertajuk 'How Millennial Leaders Will Change Indonesia' yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (10/11/2021).
Hadir dalam webinar tersebut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah sebagai keynote speaker, Ketua Dewas BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri serta Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo.
Ida Fauziah dalam sambutannya berpesan, generasi milenial harus terus berupaya meningkatkan keterampilannya agar mampu bersaing di dunia kerja. Menurutnya generasi milenial berperan juga sebagai Agen of Development atau pelopor transisi transformasi ke arah positif di seluruh sektor kehidupan.
"Paculah kemampuan kalian setinggi-tingginya untuk menguasai teknologi, kompetensi kerja, dan sering melakukan kolaborasi positif, sehingga dapat memenangkan peluang persaingan dunia kerja yang ada," ujarnya.
Menaker menambahkan, potret kondisi ketenagakerjaan nasional berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) per Agustus 2021 menunjukkan penduduk usia kerja di Indonesia saat ini sebanyak 206,71 juta orang. Angka ini terdiri atas 140,15 juta orang merupakan angkatan kerja dan 66,56 juta orang merupakan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja tersebut terdiri dari penduduk yang bekerja sebanyak 131,05 juta orang dan pengangguran terbuka sebanyak 9,1 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 6,49 persen.
Menurut data tersebut, penduduk yang bekerja dari sisi pendidikan mayoritas masih lulusan SMP ke bawah, hal ini menggambarkan bahwa pekerja di Indonesia masih didominasi pekerja yang kurang terampil (low-skill).
“Upaya konkret yang bisa dilakukan oleh kaum milenial adalah dimulai dengan adanya komitmen mandiri untuk terus melakukan pemutakhiran kapasitas kemampuan diri dan tetap membawa khazanah budaya dan kearifan bangsa Indonesia, selain itu diharapkan milenial tetap memiliki sikap kritis dan analitis dalam mencermati masalah yang dihadapi dibarengi kegigihan dalam berusaha,” pesan Menaker.
tulis komentar anda