Said Salahudin Mundur dari PKP, Ini Alasannya
Rabu, 10 November 2021 - 20:30 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Said Salahudin memutuskan mundur dari jabatan itu. Dia juga mengundurkan diri dari PKP .
“Pada hari ini, Rabu 10 November 2021 saya menyatakan berhenti sebagai sekretaris jenderal sekaligus sebagai anggota PKP. Ini poin penting pernyataan yang ingin saya sampaikan," kata Said dalam jumpa persnya secara daring, Rabu (10/11/2021).
Adapun alasannya, Said mengaku sudah tidak memiliki kecocokan pandangan dengan Ketua Umum PKP Mayjen TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien. "Saya merasa bahwa PKP bukan lagi rumah yang nyaman bagi saya untuk berjuang, bukan karena pengurus daerahnya, pengurus banyak yang baik-baik," ujarnya.
Said mengaku sudah lama sebenarnya ingin mundur dari PKP Namun, seiring berjalannya waktu, ada dari sejumlah dewan pimpinan Provinsi (DPP) yang meminta untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Sampai akhirnya, Said pun mendukung gerakan daerah untuk menggelar forum tertinggi di partainya ini. Tapi, seiring berjalannya waktu, Said melihat semangat untuk menggelar munaslub itu pun mulai dipertanyakan.
"Nah rupa-rupanya entah bagaimana, yang dulu menggebu-gebu bahkan yang saya dengar itu yang mengusulkan konsep suratnya dan sebagainya itu, itu entah bagaimana ceritanya seperti ada yang mulai plinplan. Terus kemudian mulai menunda-nunda, tidak mau dikirim dan sebagainya, pokoknya macam-macam lah alasannya," katanya.
Said sendiri saat ini tidak tahu apa yang sedang atau akan diputuskan Yussuf Solichien atas keputusan politiknya tersebut. Dia hanya memastikan, apa yang telah diputuskan ini merupakan sikap yang bulat.
"Ini tidak mengubah sikap saya untuk tidak mau buang-buang waktu, saya kalau mau berjuang total-total. Kalau menurut saya enggak nyaman, ya buat apa. Ini saya mau mengatakan, bukan PKP-nya yang salah, tapi ada pemimpin yang kebetulan saya tidak merasa cocok bekerja sama dengan beliau," pungkasnya.
“Pada hari ini, Rabu 10 November 2021 saya menyatakan berhenti sebagai sekretaris jenderal sekaligus sebagai anggota PKP. Ini poin penting pernyataan yang ingin saya sampaikan," kata Said dalam jumpa persnya secara daring, Rabu (10/11/2021).
Adapun alasannya, Said mengaku sudah tidak memiliki kecocokan pandangan dengan Ketua Umum PKP Mayjen TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien. "Saya merasa bahwa PKP bukan lagi rumah yang nyaman bagi saya untuk berjuang, bukan karena pengurus daerahnya, pengurus banyak yang baik-baik," ujarnya.
Said mengaku sudah lama sebenarnya ingin mundur dari PKP Namun, seiring berjalannya waktu, ada dari sejumlah dewan pimpinan Provinsi (DPP) yang meminta untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Sampai akhirnya, Said pun mendukung gerakan daerah untuk menggelar forum tertinggi di partainya ini. Tapi, seiring berjalannya waktu, Said melihat semangat untuk menggelar munaslub itu pun mulai dipertanyakan.
"Nah rupa-rupanya entah bagaimana, yang dulu menggebu-gebu bahkan yang saya dengar itu yang mengusulkan konsep suratnya dan sebagainya itu, itu entah bagaimana ceritanya seperti ada yang mulai plinplan. Terus kemudian mulai menunda-nunda, tidak mau dikirim dan sebagainya, pokoknya macam-macam lah alasannya," katanya.
Said sendiri saat ini tidak tahu apa yang sedang atau akan diputuskan Yussuf Solichien atas keputusan politiknya tersebut. Dia hanya memastikan, apa yang telah diputuskan ini merupakan sikap yang bulat.
"Ini tidak mengubah sikap saya untuk tidak mau buang-buang waktu, saya kalau mau berjuang total-total. Kalau menurut saya enggak nyaman, ya buat apa. Ini saya mau mengatakan, bukan PKP-nya yang salah, tapi ada pemimpin yang kebetulan saya tidak merasa cocok bekerja sama dengan beliau," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda