Hari Pahlawan, Firli Bahuri: Musuh Kita Bukan Kolonialisme tapi Korupsi
Rabu, 10 November 2021 - 15:59 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berharap semua pihak untuk dapat menjadi pahlawan dalam memberantas tindak pidana korupsi. Hal tersebut disampaikannya dalam memperingati tanggal 10 November sebagai bentuk penghormatan atas semua jasa dan pengorbanan seluruh pahlawan.
"Menjadi pahlawan di era ini, tidak lagi dilakukan seperti dulu dengan mengangkat bambu runcing karena penjajah zaman now, bukan lagi kolonialisme melainkan musuh kita saat ini di antaranya kemiskinan, kebodohan, dan korupsi. Inilah musuh kita semua yang harus perangi dan lenyapkan dari bumi nusantara dan negeri ini," ujar Firli dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021).
"Jika dahulu para pahlawan mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negara, saat ini kita harus melanjutkan perjuangan mereka, kita mulai dari sikap jujur, berani dan hebat serta antikorupsi," sambungnya.
Menurut Firli, perjuangan saat ini tidak lagi dengan pertumpahan darah melawan penjajah namun lebih berat karena melawan bangsa kita sendiri sesuai pesan Bung Karno.
"Menjaga integritas, memegang teguh nilai-nilai agama, budaya dan kejujuran serta tidak diam melihat kedzoliman korupsi adalah cara untuk menjadi seorang pahlawan untuk melawan korupsi yang menjangkiti saudara kita, anak bangsa lainnya di republik ini," jelasnya.
Firli menambahkan butuh banyak pahlawan untuk melawan korupsi yang telah lama menjajah negeri ini agar penyakit kronis ini dapat benar-benar musnah.
"Agar cita-cita Founding Father dapat terwujud di mana negara dapat melindungi, mensejahterakan serta mencerdaskan kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote," harapnya.
"Menjadi pahlawan di era ini, tidak lagi dilakukan seperti dulu dengan mengangkat bambu runcing karena penjajah zaman now, bukan lagi kolonialisme melainkan musuh kita saat ini di antaranya kemiskinan, kebodohan, dan korupsi. Inilah musuh kita semua yang harus perangi dan lenyapkan dari bumi nusantara dan negeri ini," ujar Firli dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021).
"Jika dahulu para pahlawan mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negara, saat ini kita harus melanjutkan perjuangan mereka, kita mulai dari sikap jujur, berani dan hebat serta antikorupsi," sambungnya.
Menurut Firli, perjuangan saat ini tidak lagi dengan pertumpahan darah melawan penjajah namun lebih berat karena melawan bangsa kita sendiri sesuai pesan Bung Karno.
"Menjaga integritas, memegang teguh nilai-nilai agama, budaya dan kejujuran serta tidak diam melihat kedzoliman korupsi adalah cara untuk menjadi seorang pahlawan untuk melawan korupsi yang menjangkiti saudara kita, anak bangsa lainnya di republik ini," jelasnya.
Firli menambahkan butuh banyak pahlawan untuk melawan korupsi yang telah lama menjajah negeri ini agar penyakit kronis ini dapat benar-benar musnah.
"Agar cita-cita Founding Father dapat terwujud di mana negara dapat melindungi, mensejahterakan serta mencerdaskan kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote," harapnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda