Tangani Kecurangan Seleksi CPNS, BKN Lakukan Perbaikan Sistem
Sabtu, 06 November 2021 - 10:53 WIB
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana memastikan akan terus memperbaiki sistem seleksi CPNS. Hal ini menyusul terjadinya berbagai kecurangan pada seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS lalu.
"BKN bersama tim Panselnas saat ini terus berupaya untuk terus memperbaiki sistem, terutama dalam persiapan tahapan selanjutnya dalam Seleksi CASN, yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)," katanya dikutip dari pers rilis Humas BKN, Sabtu (6/11/2021).
Tidak hanya itu, Bima juga memastikan bahwa penanganan adanya kecurangan juga dilakukan di internal BKN sendiri. "Akan ada pula investigasi untuk internal BKN sendiri," tuturnya.
Bima mengatakan, dengan semakin digitalnya suatu sistem, potensi banyaknya gangguan makin terbuka. Selain itu juga modus kecurangan pun akan semakin canggih.
Bima juga berterima kasih kepada masyarakat yang turut berperan aktif mengawal proses pelaksanaan seleksi. Dia mengatakan, dengan transparannya nilai yang diumumkan secara real time maka semakin banyak aduan yang dilaporkan. Hal ini menurutnya perlu dilakukan audit forensik.
Terkait hal tersebut BKN pun menggunakan artificial intelligence (AI). "Dalam hal ini, BKN tidak tidak hanya mengandalkan pengaduan saja, tapi artificial intelligence untuk melihat ketidakwajaran proses seleksi," pungkasnya.
"BKN bersama tim Panselnas saat ini terus berupaya untuk terus memperbaiki sistem, terutama dalam persiapan tahapan selanjutnya dalam Seleksi CASN, yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)," katanya dikutip dari pers rilis Humas BKN, Sabtu (6/11/2021).
Tidak hanya itu, Bima juga memastikan bahwa penanganan adanya kecurangan juga dilakukan di internal BKN sendiri. "Akan ada pula investigasi untuk internal BKN sendiri," tuturnya.
Bima mengatakan, dengan semakin digitalnya suatu sistem, potensi banyaknya gangguan makin terbuka. Selain itu juga modus kecurangan pun akan semakin canggih.
Bima juga berterima kasih kepada masyarakat yang turut berperan aktif mengawal proses pelaksanaan seleksi. Dia mengatakan, dengan transparannya nilai yang diumumkan secara real time maka semakin banyak aduan yang dilaporkan. Hal ini menurutnya perlu dilakukan audit forensik.
Terkait hal tersebut BKN pun menggunakan artificial intelligence (AI). "Dalam hal ini, BKN tidak tidak hanya mengandalkan pengaduan saja, tapi artificial intelligence untuk melihat ketidakwajaran proses seleksi," pungkasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda