Holding BUMN Diharapkan Membantu Mewujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia
Kamis, 04 Juni 2020 - 17:00 WIB
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Mohammad Firdaus mengatakan tujuan membentuk Holding BUMN Pangan untuk menjamin distribusi pangan yang selama ini dikuasai oleh perusahaan swasta yang tidak bisa dikontrol oleh Pemerintah.
“Dengan adanya holding pangan ini, maka distribusi pangan itu bisa diatur sedemikian rupa sehingga misalkan pada saat tertentu pasokan dipasar kurang itu bisa diintervensi,” tutur Firdaus.
Agar dapat mengintervensi pasar, pemerintah harus menguasai minimal 40% supaya dapat berjalan dengan baik, sebab selama ini Bulog hanya menguasai 10% saja. “Kalau kurang dari 40% kurang efektif, Holding pangan itu sebetulnya lebih kepada untuk mengatur distirbusi atau logistik pangan saja,” katanya. (Baca juga: Mensos Juliari Pastikan Rakyat Merasakan Manfaat PKH)
Untuk mambantu kemandirian pangan, BUMN dapat bekerja sama dengan Kementerian Pertanian memberikan bantuan dana Corporate Sosial Responsbility (CSR) kepada korporasi petani di setiap Kabupaten untuk meningkatkan produktifitas dan produksi pangan. ”Nanti yang bermain di korporasi petani, BUMN sebagai namanya penanggung jawab istilahnya dengan CSR nya BUMN itu, maka korporasi petani itu dibantu disetiap kabupaten,” terang Firdaus.
“Dengan adanya holding pangan ini, maka distribusi pangan itu bisa diatur sedemikian rupa sehingga misalkan pada saat tertentu pasokan dipasar kurang itu bisa diintervensi,” tutur Firdaus.
Agar dapat mengintervensi pasar, pemerintah harus menguasai minimal 40% supaya dapat berjalan dengan baik, sebab selama ini Bulog hanya menguasai 10% saja. “Kalau kurang dari 40% kurang efektif, Holding pangan itu sebetulnya lebih kepada untuk mengatur distirbusi atau logistik pangan saja,” katanya. (Baca juga: Mensos Juliari Pastikan Rakyat Merasakan Manfaat PKH)
Untuk mambantu kemandirian pangan, BUMN dapat bekerja sama dengan Kementerian Pertanian memberikan bantuan dana Corporate Sosial Responsbility (CSR) kepada korporasi petani di setiap Kabupaten untuk meningkatkan produktifitas dan produksi pangan. ”Nanti yang bermain di korporasi petani, BUMN sebagai namanya penanggung jawab istilahnya dengan CSR nya BUMN itu, maka korporasi petani itu dibantu disetiap kabupaten,” terang Firdaus.
(kri)
tulis komentar anda