Jerinx SID dan Nora Jadi Duta Anti Narkoba, Anggota Dewan Bilang Begini
Jum'at, 05 November 2021 - 16:29 WIB
JAKARTA - Predikat duta anti narkoba yang diterima pasangan Jerinx SID dan Nora Alexandra dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali mendapat respons positif kalangan DPR. Anggota Komisi III DPR RI Wayan Sudirta berharap, Jerinx bisa secara aktif menyosialisasikan bahaya narkoba, pentingnya menjauhi narkoba dan pergaulan yang terindikasi sebagai sarang narkoba yang patut dilawan oleh masyarakat maupun BNN dan pemerintah.
Wayan mengatakan BNN perlu secara signifikan mencegah peredaran narkoba, melakukan edukasi, menegakkan hukum secara tegas dan membuat indikator yang terukur agar biaya besar dari negara untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba tidak sia-sia. “Indikator ini penting agar jangan sampai dipilihnya tokoh tertentu sebagai duta narkoba tidak linier dan tidak berdampak untuk pencegahan narkoba,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/11/2021).
Dia berharap dengan bertambahnya anggaran negara untuk penanganan narkoba serta ada tokoh-tokoh masyarakat yang dipilih sebagai duta anti narkoba, maka jumlah penyalahgunaan dan terpidana narkoba menjadi semakin sedikit. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengungkapkan bahwa masyarakat meminta agar korban narkoba menurun, terpidana narkoba di lembaga pemasyarakatan juga secara signifikan menurun sampai nanti benar benar-bebas dari narkoba.
“Secara filosofis, tujuan negara kita adalah untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Untuk itu keselamatan seluruh warga negara khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa harus menjadi acuan utama,” ujar legislator asal Daerah Pemilihan Bali ini.
Dia mengatakan secara sosiologis, label generasi milenial yang disematkan kepada anak muda saat ini merupakan bentuk perubahan dan kemajuan zaman dan teknologi. “Cara bersosialisasi mereka saat ini juga cenderung lebih bebas dan mandiri,” imbuhnya.
Dia menambahkan, cara pandang dan cara hidup generasi milenial ini lebih suka melihat sosok idola atau panutan yang memang dapat mengerti dan memahami kehidupan mereka. Generasi saat ini, kata dia, tidak menyukai cara-cara formal yang mereka nilai sangat kaku. “Untuk itu pengangkatan Jerinx sebagai Duta Antinarkoba Provinsi Bali menurut saya merupakan keputusan yang baik,” ucapnya.
Menurut dia, BNN Bali dapat dikatakan telah membuka diri dan pandangannya bahwa diperlukan terobosan untuk merubah cara-cara kampanye anti narkoba sebelumnya yang cenderung lebih kaku dan bersifat formal. “Jerinx sebagai publik figur dinilai memiliki potensi yang cukup kuat untuk menyukseskan progam kampaye antinarkoba di Bali,” kata Wayan.
Apalagi, kata dia, dari data yang ada Bali memiliki 15 ribu prevalensi penyalahgunaan narkoba. Apalagi 70% dari mereka adalah yang masih berusia produktif yang berkisar antara 15 - 35 tahun. “Hal serupa juga sebelumnya telah lama dilakukan oleh BNN dimana Slank pada tahun 2014, sebagai salah satu grup band terkenal dan memiliki banyak penggemar dinobatkan menjadi duta antinarkoba oleh BNN,” pungkasnya.
Wayan mengatakan BNN perlu secara signifikan mencegah peredaran narkoba, melakukan edukasi, menegakkan hukum secara tegas dan membuat indikator yang terukur agar biaya besar dari negara untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba tidak sia-sia. “Indikator ini penting agar jangan sampai dipilihnya tokoh tertentu sebagai duta narkoba tidak linier dan tidak berdampak untuk pencegahan narkoba,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/11/2021).
Dia berharap dengan bertambahnya anggaran negara untuk penanganan narkoba serta ada tokoh-tokoh masyarakat yang dipilih sebagai duta anti narkoba, maka jumlah penyalahgunaan dan terpidana narkoba menjadi semakin sedikit. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengungkapkan bahwa masyarakat meminta agar korban narkoba menurun, terpidana narkoba di lembaga pemasyarakatan juga secara signifikan menurun sampai nanti benar benar-bebas dari narkoba.
“Secara filosofis, tujuan negara kita adalah untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Untuk itu keselamatan seluruh warga negara khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa harus menjadi acuan utama,” ujar legislator asal Daerah Pemilihan Bali ini.
Dia mengatakan secara sosiologis, label generasi milenial yang disematkan kepada anak muda saat ini merupakan bentuk perubahan dan kemajuan zaman dan teknologi. “Cara bersosialisasi mereka saat ini juga cenderung lebih bebas dan mandiri,” imbuhnya.
Dia menambahkan, cara pandang dan cara hidup generasi milenial ini lebih suka melihat sosok idola atau panutan yang memang dapat mengerti dan memahami kehidupan mereka. Generasi saat ini, kata dia, tidak menyukai cara-cara formal yang mereka nilai sangat kaku. “Untuk itu pengangkatan Jerinx sebagai Duta Antinarkoba Provinsi Bali menurut saya merupakan keputusan yang baik,” ucapnya.
Menurut dia, BNN Bali dapat dikatakan telah membuka diri dan pandangannya bahwa diperlukan terobosan untuk merubah cara-cara kampanye anti narkoba sebelumnya yang cenderung lebih kaku dan bersifat formal. “Jerinx sebagai publik figur dinilai memiliki potensi yang cukup kuat untuk menyukseskan progam kampaye antinarkoba di Bali,” kata Wayan.
Apalagi, kata dia, dari data yang ada Bali memiliki 15 ribu prevalensi penyalahgunaan narkoba. Apalagi 70% dari mereka adalah yang masih berusia produktif yang berkisar antara 15 - 35 tahun. “Hal serupa juga sebelumnya telah lama dilakukan oleh BNN dimana Slank pada tahun 2014, sebagai salah satu grup band terkenal dan memiliki banyak penggemar dinobatkan menjadi duta antinarkoba oleh BNN,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda