Indonesia Serukan Aksi Bersama untuk Pengendalian Perubahan Iklim
Selasa, 02 November 2021 - 16:32 WIB
JAKARTA - Indonesia menyadari pengendalian perubahan iklim tak bisa dilakukan sendiri, tapi melibatkan berbagai pihak yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu persepsi. Karena itu Indonesia menyerukan kepada dunia internasional mau melakukan aksi bersama demi menghindari bencana perubahan iklim seperti kenaikan permukaan air laut, perubahan pola musim, dan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong menegaskan, Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
"Kami menyerukan semua negara untuk bekerja sama menyelamatkan bumi. Kami telah mepaparkan apa saja yang kami telah capai dan kami targetkan, dan kami meminta agar Negara lain juga melakukan hal yang sama," katanya saat membuka secara resmi Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim (UNFCCC) COP26 yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Bahas Perubahan Iklim, Anies Usulkan 3 Agenda untuk Forum COP26
Sebagai kontribusi dalam pengendalian perubahan iklim, Indonesia menegaskan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 41% dengan dukungan internasional dalam updated NDC (Nationally Determined Contribution).
Indonesia juga sudah mencanangkan untuk mencapai Net Sink FOLU 2030 yang berarti penyerapan emisi gas rumah kaca dari sektor hutan dan lahan (FOLU) lebih tinggi ketimbang yang dilepaskan terlepas. Sektor FOLU ditargetkan dapat berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional.
Kedua komitmen Indonesia tersebut tercantum di dalam dokumen Updated NDC dan Long-Term Strategies for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) yang telah disampaikan kepada Sekretariat UNFCCC pada Juli 2021.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, 630 Juta Penduduk Bumi Akan Tergusur
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong menegaskan, Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
"Kami menyerukan semua negara untuk bekerja sama menyelamatkan bumi. Kami telah mepaparkan apa saja yang kami telah capai dan kami targetkan, dan kami meminta agar Negara lain juga melakukan hal yang sama," katanya saat membuka secara resmi Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim (UNFCCC) COP26 yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Bahas Perubahan Iklim, Anies Usulkan 3 Agenda untuk Forum COP26
Sebagai kontribusi dalam pengendalian perubahan iklim, Indonesia menegaskan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 41% dengan dukungan internasional dalam updated NDC (Nationally Determined Contribution).
Indonesia juga sudah mencanangkan untuk mencapai Net Sink FOLU 2030 yang berarti penyerapan emisi gas rumah kaca dari sektor hutan dan lahan (FOLU) lebih tinggi ketimbang yang dilepaskan terlepas. Sektor FOLU ditargetkan dapat berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional.
Kedua komitmen Indonesia tersebut tercantum di dalam dokumen Updated NDC dan Long-Term Strategies for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) yang telah disampaikan kepada Sekretariat UNFCCC pada Juli 2021.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, 630 Juta Penduduk Bumi Akan Tergusur
Lihat Juga :
tulis komentar anda