Atasi Perubahan Iklim, Jokowi: Semua Negara Harus Punya Langkah Konkret

Selasa, 02 November 2021 - 04:10 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat pentingnya sinkronisasi kebijakan antara negara maju dan berkembang mengenai perubahan iklim dalam pertemuan CEOs Forum. Foto/Ist
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melihat pentingnya sinkronisasi kebijakan antara negara maju dan berkembang mengenai perubahan iklim. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris, Senin (1/11/2021) di Glasgow, Skotlandia.



Presiden mengharapkan, pendanaan adaptasi sebesar USD100 miliar dari negara maju harus segera dipenuhi guna mempercepat upaya penanganan perubahan iklim.



"Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan langkah konkret dalam hal pengendalian iklim. Laju deforestasi kita saat ini yang paling rendah selama 20 tahun, tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen," ungkapnya.

"Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4x lebih besar dibandingkan lahan gambut," tambah Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi percaya, Indonesia akan dapat memenuhi komitmen pada tahun 2030 di dalam Paris Agreement, yaitu pengurangan emisi sebesar 29 persen secara unconditional.

"Indonesia telah mengadopsi Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050, serta roadmap yang detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih awal," ujar Presiden.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan, isu yang dihadapi dunia adalah bagaimana dunia bisa segera mengatasi pandemi Covid-19 sehingga pemulihan ekonomi dunia bisa berjalan lebih cepat. Kepala Negara menjelaskan bahwa saat ini, kondisi Covid-19 di Indonesia sudah sangat membaik.

"Jumlah kasus harian sudah turun sangat jauh dari puncaknya 56 ribuan kasus di 15 Juli 2021 menjadi hanya sekitar 400-700 kasus dalam minggu-minggu terakhir ini," ungkapnya.

"Indonesia juga sudah menyuntikkan lebih 187 juta dosis vaksin. Dan sampai dengan akhir tahun lebih dari 50 persen penduduk Indonesia sudah akan menerima dosis 2," sambungnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More