Ketua MUI Cholil Nafis: Hadir Menjawab Persoalan Bangsa, Rakyat akan Pilih Partai Perindo
Senin, 01 November 2021 - 21:53 WIB
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan wadah partai politik sebagaimana halnya Partai Perindo harus menjadi tumpuan bagi rakyat, bangsa dan negara Indonesia.
Partai politik juga harus mampu menjawab persoalan dan memberikan solusi terbaik yang dihadapi masyarakat, sehingga rakyat akan memilih partai tersebut.
"Kalau sekarang Partai Perindo menjadi tumpuan rakyat, mencerminkan dari apa yang menjadi program Partai Perindo, semua rakyat akan memilih Partai Perindo," kata Cholil saat menjadi Pembicara dalam Webinar Maulid Nabi yang Digelar Partai Perindo bertajuk "Kepemimpinan Nabi Muhammad dalam Membangun Masyarakat Sejahtera,” Jumat, 29 Oktober 2021.
Dia menegaskan rakyat akan memilih calon pemimpin dan partai politik tergantung dari apa yang dilakukan untuk menjawab persoalan dihadapi masyarakat. Di saat rakyat teriak dengan problemanya berkenaan dengan persoalan ekonomi, karakter bangsa dan pendidikan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, tentu harus ada yang mampu memberikan solusi untuk rakyat.
"Ketika masyarakat mengadu dan mencari siapa yang dia minta tolong. Hadirnya kita semua apakah wadahnya dengan partai, seperti Partai Perindo yang hadir menjawab persoalan masyarakat akan dipilih oleh masyarakat, jadi min anfusikum," tegas Cholil.
Dia menjelaskan kunci untuk menjadi pemimpin harus dipercaya oleh rakyat. Artinya, seorang calon pemimpin harus menanamkan kepercayaan kepada masyarakat, sehingga calon pemimpin tersebut dipilih rakyat. "Harus menanamkan kepercayaan dahulu sama ketika presiden dipilih itu dipercaya dulu, baru yang lain-lain ikut," ujar Cholil.
Selain dipercaya, menurutnya calon pemimpin harus bersikap jujur, memiliki komitmen tinggi, amanah dan mempunyai jiwa karakter kepemimpinan yang merakyat. "Kalau nggak punya komitmen ya selesai. Kalau dia sudah punya komitmen pasti dipercaya dan memiliki karakter pemimpin yang merakyat sebagai cermin dari masyarakat yang dipimpin," ungkapnya.
Dia juga menegaskan seorang pemimpin harus mampu menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap masyarakat miskin dan perempuan sebagaimana keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam memimpin umatnya.
Cholil menyebut, Nabi Muhammad SAW bukan sekadar utusan Allah SWT yang menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Pasalnya, konsep pembangunan masyarakat dan negara di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW serta keteladanan Rasulullah SAW mampu memperkuat persatuan, kesatuan dalam meningkatkan kesejahteraan. "Rasulullah SAW adalah figur yang memodernisasi masyarakat Arab pada zamannya. Nabi Muhammad SAW menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan dan masyarakat miskin," kata Cholil.
Partai politik juga harus mampu menjawab persoalan dan memberikan solusi terbaik yang dihadapi masyarakat, sehingga rakyat akan memilih partai tersebut.
"Kalau sekarang Partai Perindo menjadi tumpuan rakyat, mencerminkan dari apa yang menjadi program Partai Perindo, semua rakyat akan memilih Partai Perindo," kata Cholil saat menjadi Pembicara dalam Webinar Maulid Nabi yang Digelar Partai Perindo bertajuk "Kepemimpinan Nabi Muhammad dalam Membangun Masyarakat Sejahtera,” Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca Juga
Dia menegaskan rakyat akan memilih calon pemimpin dan partai politik tergantung dari apa yang dilakukan untuk menjawab persoalan dihadapi masyarakat. Di saat rakyat teriak dengan problemanya berkenaan dengan persoalan ekonomi, karakter bangsa dan pendidikan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, tentu harus ada yang mampu memberikan solusi untuk rakyat.
"Ketika masyarakat mengadu dan mencari siapa yang dia minta tolong. Hadirnya kita semua apakah wadahnya dengan partai, seperti Partai Perindo yang hadir menjawab persoalan masyarakat akan dipilih oleh masyarakat, jadi min anfusikum," tegas Cholil.
Dia menjelaskan kunci untuk menjadi pemimpin harus dipercaya oleh rakyat. Artinya, seorang calon pemimpin harus menanamkan kepercayaan kepada masyarakat, sehingga calon pemimpin tersebut dipilih rakyat. "Harus menanamkan kepercayaan dahulu sama ketika presiden dipilih itu dipercaya dulu, baru yang lain-lain ikut," ujar Cholil.
Selain dipercaya, menurutnya calon pemimpin harus bersikap jujur, memiliki komitmen tinggi, amanah dan mempunyai jiwa karakter kepemimpinan yang merakyat. "Kalau nggak punya komitmen ya selesai. Kalau dia sudah punya komitmen pasti dipercaya dan memiliki karakter pemimpin yang merakyat sebagai cermin dari masyarakat yang dipimpin," ungkapnya.
Dia juga menegaskan seorang pemimpin harus mampu menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap masyarakat miskin dan perempuan sebagaimana keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam memimpin umatnya.
Cholil menyebut, Nabi Muhammad SAW bukan sekadar utusan Allah SWT yang menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Pasalnya, konsep pembangunan masyarakat dan negara di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW serta keteladanan Rasulullah SAW mampu memperkuat persatuan, kesatuan dalam meningkatkan kesejahteraan. "Rasulullah SAW adalah figur yang memodernisasi masyarakat Arab pada zamannya. Nabi Muhammad SAW menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan dan masyarakat miskin," kata Cholil.
(cip)
tulis komentar anda