Peringatan Maulid Nabi, Perindo Ingatkan 4 Karakter Rasulullah yang Harus Dicontoh
Jum'at, 29 Oktober 2021 - 16:33 WIB
JAKARTA - Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad mengungkapkan sejumlah karakteristik Nabi Muhammad SAW yang bisa diterapkan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita masyarakat sejahtera. Sejumlah karakter yang dimaksud adalah Sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fatonah.
"Ada empat karakter utama yang beliau selalu terapkan pada diri beliau dan juga mestinya menjadi terapan bagi para pengikutnya," kata Abdul Khaliq dalam sambutannya dalam acara peringatan Maulid Nabi yang digelar Partai Perindo secara daring, Jumat (29/20/2021).
Dia menjelaskan empat karakter yang mencerminkan sosok Rasulullah SAW sebagai panutan ini layak dilakukan oleh para pengikutnya dan umat manusia. "Dengan empat karakteristik ini tentu apa yang kita cita-citakan sebagai membangun masyarakat sejahtera itu akan menjadi suatu kenyataan," ujarnya.
Sebab, kata dia, dalam Islam sudah dijelaskan bahwa kebijakan seorang pemimpin itu berbasiskan pada kesejahteraan. Sehingga, sukses atau tidaknya seorang pemimpin akan dinilai seberapa besar dari upayanya dalam membangun kesejahteraan bagi rakyatnya.
'Inilah mengapa tema hari ini kita mengambil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin yang kita harapkan bisa menjadi contoh dalam membangun masyarakat sejahtera di Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
"Ada empat karakter utama yang beliau selalu terapkan pada diri beliau dan juga mestinya menjadi terapan bagi para pengikutnya," kata Abdul Khaliq dalam sambutannya dalam acara peringatan Maulid Nabi yang digelar Partai Perindo secara daring, Jumat (29/20/2021).
Dia menjelaskan empat karakter yang mencerminkan sosok Rasulullah SAW sebagai panutan ini layak dilakukan oleh para pengikutnya dan umat manusia. "Dengan empat karakteristik ini tentu apa yang kita cita-citakan sebagai membangun masyarakat sejahtera itu akan menjadi suatu kenyataan," ujarnya.
Sebab, kata dia, dalam Islam sudah dijelaskan bahwa kebijakan seorang pemimpin itu berbasiskan pada kesejahteraan. Sehingga, sukses atau tidaknya seorang pemimpin akan dinilai seberapa besar dari upayanya dalam membangun kesejahteraan bagi rakyatnya.
'Inilah mengapa tema hari ini kita mengambil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin yang kita harapkan bisa menjadi contoh dalam membangun masyarakat sejahtera di Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(rca)
tulis komentar anda