Gelar IIDSS ke-5, Rektor Unhan: Bahas Pengembangan Ilmu Pertahanan
Senin, 25 Oktober 2021 - 14:58 WIB
Rektor Unhan RI Laksdya TNI Amarulla Octavian membuka seminar internasional IIDSS ke-5 yang membahas pengembangan ilmu pertahanan. Foto/Ist
JAKARTA - Universitas Pertahanan (Unhan) bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) dan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section menggelar Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) ke-5.
Acara yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai 23-25 Oktober 2021 ini mengangkat tema Strengthening Defense Technology in the Era of Internet of Military Things in Supporting the National Defense. Sedangkan, IIDSS pada Desember mendatang tema yang diangkat terkait dengan Defense Studies.
”IIDSS merupakan program tahunan Unhan RI untuk mengembangkan ilmu pertahanan pada tataran internasional,” ujar Rektor Unhan RI Laksdya TNI Amarulla Octavian di hadapan para pembicara internasional dari Jepang, Inggris, Australia, Cina, Malaysia, dan Jerman saat membuka acara tersebut, Senin (25/10/2021).
Pelaksanaan IIDSS ini terbagi ke dalam beberapa segmen, pada hari pertama penyelenggaraan dilakukan bersama the 13th International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems (ICACSIS) 2021. Sedangkan, pada hari kedua bersama the 6th International Workshop on Big Data and Information Security (IWBIS) 2021. ”Seminar yang dilaksanakan sejak 2017 maka materi dan mitra IIDSS juga semakin banyak sehingga pengakuan atas kredibilitas Unhan RI juga semakin meningkat,” ucapnya.
Ada pun pembicara pada hari pertama IIDSS ini adalah Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI Mayjen TNI Susilo Adi Purwantoro. Sedangkan, pada hari kedua Warek I Unhan RI Mayjen TNI Jonni Mahroza. Sementara, pada hari ketiga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Cyber Security yang mengundang para ilmuwan dan panelis. Termasuk paper presentation dan Artificial Intelligence workshops dengan partisipasi lebih dari 100 peserta.
Hadir sebagai peserta dalam seminar ini yakni, para dosen dan mahasiswa Unhan RI dari Fakultas Vokasi D-3 Politeknik Pertahanan, kadet mahasiswa S-1, serta mahasiswa S-2 dan S-3. Termasuk para peserta dari berbagai universitas, organisasi profesi, lembaga think tank, pakar pertahanan dari dalam negeri dan luar negeri.
Acara yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai 23-25 Oktober 2021 ini mengangkat tema Strengthening Defense Technology in the Era of Internet of Military Things in Supporting the National Defense. Sedangkan, IIDSS pada Desember mendatang tema yang diangkat terkait dengan Defense Studies.
”IIDSS merupakan program tahunan Unhan RI untuk mengembangkan ilmu pertahanan pada tataran internasional,” ujar Rektor Unhan RI Laksdya TNI Amarulla Octavian di hadapan para pembicara internasional dari Jepang, Inggris, Australia, Cina, Malaysia, dan Jerman saat membuka acara tersebut, Senin (25/10/2021).
Pelaksanaan IIDSS ini terbagi ke dalam beberapa segmen, pada hari pertama penyelenggaraan dilakukan bersama the 13th International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems (ICACSIS) 2021. Sedangkan, pada hari kedua bersama the 6th International Workshop on Big Data and Information Security (IWBIS) 2021. ”Seminar yang dilaksanakan sejak 2017 maka materi dan mitra IIDSS juga semakin banyak sehingga pengakuan atas kredibilitas Unhan RI juga semakin meningkat,” ucapnya.
Ada pun pembicara pada hari pertama IIDSS ini adalah Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI Mayjen TNI Susilo Adi Purwantoro. Sedangkan, pada hari kedua Warek I Unhan RI Mayjen TNI Jonni Mahroza. Sementara, pada hari ketiga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Cyber Security yang mengundang para ilmuwan dan panelis. Termasuk paper presentation dan Artificial Intelligence workshops dengan partisipasi lebih dari 100 peserta.
Hadir sebagai peserta dalam seminar ini yakni, para dosen dan mahasiswa Unhan RI dari Fakultas Vokasi D-3 Politeknik Pertahanan, kadet mahasiswa S-1, serta mahasiswa S-2 dan S-3. Termasuk para peserta dari berbagai universitas, organisasi profesi, lembaga think tank, pakar pertahanan dari dalam negeri dan luar negeri.
(cip)
tulis komentar anda