Santri dan Peranannya dalam Ekonomi Indonesia
Senin, 25 Oktober 2021 - 06:31 WIB
Selain itu, di sisi produksi, data juga menunjukkanPurchasing Managers Index(PMI) Indonesia pada September 2021 telah mencapai level 52,2 atau kembali ke level ekspansif di atas 50 setelah pada Agustus 2021 berada di level 43,7 dan Juli sebesar 40,1. Tak hanya itu, pencapaian kinerja PMI Indonesia kini juga menjadi salah satu yang terbaik di ASEAN.
Untuk mendukung kembali bergeliatnya perekonomian, pemerintah terus berupaya meningkatkan imunitas masyarakat melalui vaksinasi Covid-19. Keberhasilan program vaksinasi menjadi kunci pemulihan ekonomi di daerah maupun nasional karena akan menunjang pemulihan ekonomi nasional (PEN). Oleh sebab itu pemerataan program vaksinasi menjadi krusial karena perbedaan stok vaksin dapat menyebabkan terjadinya ketimpanganpemulihan ekonomiantardaerah di Indonesia.
Peran Pesantren
Selain percepatan program vaksinasi, percepatan ekonomi juga dapat dicapai dengan memanfaatkan pemberdayaan ekonomi pesantren untuk menciptakan pengusaha muslim di Indonesia. Potensi pemberdayaan ekonomi pesantren bisa lebih dikembangkan untuk memajukan perekonomian masyarakat sekitar.
Bila model pemberdayaan ekonomi pesantren dikembangkan dan dijalankan secara luas dalam suatu wilayah, misalnya kota atau provinsi, bisa dipastikan hal itu dapat mengurangi jumlah kemiskinan di wilayah tersebut. Sebab pesantren akan memberikan faktor penarik (pull factor) datangnya investasi dan usaha pendukung lainnya. Pada akhirnya kesejahteraan di daerah tersebut akan meningkat.
Kewirausahaan saat ini menjadi barang yang biasa dikenal dan dilakukan di pesantren. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahkan telah mengenalkan programone pesantren one product(OPOP) sebagai strategi pengembangan dan penguatan ekonomi masyarakat Jawa Timur mengingat jumlah pesantren yang sangat banyak dan menyebar di wilayah Jawa Timur.
Optimalisasi semua sumber daya yang dimiliki pesantren dapat membantu pemerintah dalam memajukan perekonomian. Para santri setelah lulus diharapkan bisa menjadi pionir dalam berwirausaha, tentu dengan modal kegigihan, kemandirian, kebersihan hati, dan niat yang kuat sebagai dasar utama dalam berwirausaha.
Guna memfasilitasi semangat berwirausaha bagi para santri, pemerintah telah menyiapkan berbagai skema dari sisi keuangan, di antaranya melalui program Mekaar, Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Bank Wakaf Mikro. Pemerintah memiliki harapan besar agar pesantren dan santri melalui program tersebut kian berperan dalam memperkuat ekonomi umat.
Pemerintah juga terus mendorong program-program yang mendukung pesantren dan santri agar dapat berkembang di dunia wirausaha syariah nasional melalui programInternational Halal Fair, pembagian sertifikasi halal gratis bagi UMKM, webinar nasional wakaf produktif, dan kerja sama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang mampu mendorong akselerasi pengembangan usaha.
Maka Hari Santri diharapkan mampu menggugah kita kembali untuk mendorong para pemuda muslim agar dapat terus belajar dan membangun budaya bisnis serta berinovasi. Bukan hanya mencari kejayaan duniawi, tetapi lebih mulia lagi untuk keadilan yang hakiki dan kemanusiaan (fil ardhi). Semoga.
Untuk mendukung kembali bergeliatnya perekonomian, pemerintah terus berupaya meningkatkan imunitas masyarakat melalui vaksinasi Covid-19. Keberhasilan program vaksinasi menjadi kunci pemulihan ekonomi di daerah maupun nasional karena akan menunjang pemulihan ekonomi nasional (PEN). Oleh sebab itu pemerataan program vaksinasi menjadi krusial karena perbedaan stok vaksin dapat menyebabkan terjadinya ketimpanganpemulihan ekonomiantardaerah di Indonesia.
Peran Pesantren
Selain percepatan program vaksinasi, percepatan ekonomi juga dapat dicapai dengan memanfaatkan pemberdayaan ekonomi pesantren untuk menciptakan pengusaha muslim di Indonesia. Potensi pemberdayaan ekonomi pesantren bisa lebih dikembangkan untuk memajukan perekonomian masyarakat sekitar.
Bila model pemberdayaan ekonomi pesantren dikembangkan dan dijalankan secara luas dalam suatu wilayah, misalnya kota atau provinsi, bisa dipastikan hal itu dapat mengurangi jumlah kemiskinan di wilayah tersebut. Sebab pesantren akan memberikan faktor penarik (pull factor) datangnya investasi dan usaha pendukung lainnya. Pada akhirnya kesejahteraan di daerah tersebut akan meningkat.
Kewirausahaan saat ini menjadi barang yang biasa dikenal dan dilakukan di pesantren. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahkan telah mengenalkan programone pesantren one product(OPOP) sebagai strategi pengembangan dan penguatan ekonomi masyarakat Jawa Timur mengingat jumlah pesantren yang sangat banyak dan menyebar di wilayah Jawa Timur.
Optimalisasi semua sumber daya yang dimiliki pesantren dapat membantu pemerintah dalam memajukan perekonomian. Para santri setelah lulus diharapkan bisa menjadi pionir dalam berwirausaha, tentu dengan modal kegigihan, kemandirian, kebersihan hati, dan niat yang kuat sebagai dasar utama dalam berwirausaha.
Guna memfasilitasi semangat berwirausaha bagi para santri, pemerintah telah menyiapkan berbagai skema dari sisi keuangan, di antaranya melalui program Mekaar, Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Bank Wakaf Mikro. Pemerintah memiliki harapan besar agar pesantren dan santri melalui program tersebut kian berperan dalam memperkuat ekonomi umat.
Pemerintah juga terus mendorong program-program yang mendukung pesantren dan santri agar dapat berkembang di dunia wirausaha syariah nasional melalui programInternational Halal Fair, pembagian sertifikasi halal gratis bagi UMKM, webinar nasional wakaf produktif, dan kerja sama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang mampu mendorong akselerasi pengembangan usaha.
Maka Hari Santri diharapkan mampu menggugah kita kembali untuk mendorong para pemuda muslim agar dapat terus belajar dan membangun budaya bisnis serta berinovasi. Bukan hanya mencari kejayaan duniawi, tetapi lebih mulia lagi untuk keadilan yang hakiki dan kemanusiaan (fil ardhi). Semoga.
tulis komentar anda