Tren Elektabilitas Naik, PDIP Disarankan Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres

Kamis, 21 Oktober 2021 - 21:16 WIB
Survei CPCS menemukan, bahwa Ganjar Pranowo memiliki tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi untuk Pilpres 2024 mengungguli sejumlah tokoh. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menemukan, Ganjar Pranowo memiliki tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi untuk Pilpres 2024 mengungguli sejumlah tokoh.

Baca Juga: Ganjar
Baca juga: Relawan Deklarasi Anies dan Ganjar, Siapa Paling Berpeluang Digandeng Parpol?

Hasil survei CPCS itu menunjukkan ,tingkat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut sebesar 17,2 persen, sedangkan Prabowo Subianto 16,4 persen.



Di peringkat ketiga, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 13,5 persen. Lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan elektabilitas 8,5 persen. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berada di peringkat kelima dengan 7,5 persen.

Tokoh-tokoh lain yang masuk dalam peringkat 10 besar, antara lain Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5,2 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (4,3 persen), Menteri Sosial RI Tri Rismaharini (4 persen).

Kemudian, ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha (2,1 persen), dan Ketua DPR RI Puan Maharani (1,8 persen).

Selanjutnya, Menteri Koordinator Polhukam RI Mahfud MD dengan elektabilitas 1,5 persen, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan 1,3 persen, eks Menteri KKP RI Susi Pudjiastuti dengan 1,1 persen, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 1 persen.

Dari survei ini, Okta menilai tren keterpilihan Prabowo di Pilpres 2024 cenderung turun. Di sisi lain, elektabilitas Ganjar naik. Meski begitu, peluang Ganjar maju menjadi calon presiden terhambat kontestasi di internal PDIP yang condong menjagokan Puan Maharani.

Okta pun memberi saran agar PDIP mempertimbangkan kembali nama calon presiden untuk maju di Pilpres 2024. "Jika berkaca dari kasus Joko Widodo pada 2014, PDIP harus mempertimbangkan pemilihan tokoh yang tepat untuk bisa memastikan kemenangan pada 2024," jelas Okta.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More