Sebelum Banteng vs Celeng, Ini 5 Kisruh Internal PDIP yang Menyedot Perhatian Publik
Rabu, 13 Oktober 2021 - 19:38 WIB
JAKARTA - Internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) sedang bergejolak. Muncul dua kubu berseberangan, satu mendukung Ganjar Pranowo menjadi Calon Presiden (Capres) dan satu lagi menginginkan Puan Maharani yang dijagokan pada Pilpres 2024.
Perseteruan semakin panas setelah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul menyebut kader yang mendeklarasikan dukungan capres sebelum ada arahan dari Megawati Soekarnoputri disebut keluar barisan. Bambang Pacul mengidentifikasi mereka dengan sebutan celeng. Sementara kader yang setia pada garis partai adalah banteng.
Sebagai partai besar, PDIP bukan sekali ini saja mengalami kisruh di dalam internal kader. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu beberapa kali terancam perpecahan. Namun berkat kepemimpinan Megawati, semua persoalan mampu diselesaikan dengan baik atau mereda dengan sendirinya.
Baca juga: Pengamat Nilai Konflik Banteng Vs Celeng Untungkan PDIP
Berikut ini catatan perpecahan di internal PDIP:
1. Kongres I PDIP
Guna memperbaiki internal PDIP, pengurus DPP menyarankan percepatan pelaksanaan Kongres I 2000 di Semarang. Menjelang kongres, Dimyati Hartono dan Eros Djarot berinisiatif mengurangi beban tanggung jawab Megawati melalui pencalonan Sekjen. Namun, inisiatif itu dianggap ingin menggeser Megawati dari kursi Ketua Umum PDIP. Dimyati Hartono dan Eros Djarot pun akhirnya terdepak dari keanggotaan partai.
2. Kongres II PDIP
Perseteruan semakin panas setelah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul menyebut kader yang mendeklarasikan dukungan capres sebelum ada arahan dari Megawati Soekarnoputri disebut keluar barisan. Bambang Pacul mengidentifikasi mereka dengan sebutan celeng. Sementara kader yang setia pada garis partai adalah banteng.
Sebagai partai besar, PDIP bukan sekali ini saja mengalami kisruh di dalam internal kader. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu beberapa kali terancam perpecahan. Namun berkat kepemimpinan Megawati, semua persoalan mampu diselesaikan dengan baik atau mereda dengan sendirinya.
Baca juga: Pengamat Nilai Konflik Banteng Vs Celeng Untungkan PDIP
Berikut ini catatan perpecahan di internal PDIP:
1. Kongres I PDIP
Guna memperbaiki internal PDIP, pengurus DPP menyarankan percepatan pelaksanaan Kongres I 2000 di Semarang. Menjelang kongres, Dimyati Hartono dan Eros Djarot berinisiatif mengurangi beban tanggung jawab Megawati melalui pencalonan Sekjen. Namun, inisiatif itu dianggap ingin menggeser Megawati dari kursi Ketua Umum PDIP. Dimyati Hartono dan Eros Djarot pun akhirnya terdepak dari keanggotaan partai.
2. Kongres II PDIP
Lihat Juga :
tulis komentar anda