Ketua DPW Jateng Meninggal, PAN Berduka dan Sebut Prof Suyatno Pekerja Keras
Minggu, 10 Oktober 2021 - 18:56 WIB
JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR RI yang juga Ketua DPP PAN , Saleh Partaonan Daulay menyebutkan keluarga besar Partai Amanat Nasional (PAN) kembali berduka. Di mana, Ketua DPW PAN Jawa Tengah (Jateng), Prof Suyatno meninggal, Minggu (10/10/2021) pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Ditunjuk Zulhas, Profesor Suyatno Tegaskan Fokus Urus PAN
"Beliau adalah orang baik. Pekerja keras. Tidak pernah menyerah. Banyak menorehkan prestasi," ujar Saleh Daulay.
Ia menyebutkan, almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah dan di RSCM. Setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya, Prof Suyatno berpulang ke sisi-Nya.
Prof Suyatno adalah kader dan aktivis militan Muhammadiyah. Selain menjadi rektor beberapa kali di Uhamka, ia juga ikut membantu membina berbagai universitas Muhammadiyah lain di berbagai daerah.
Berkat kegigihannya, Uhamka berkembang cukup pesat. Bahkan, Muhammadiyah secara formal menugaskannya untuk membantu kampus-kampus lain. Terakhir, beliau berkhidmat sebagai rektor Unirsitas Muhammadiyah Bandung.
"Prof Yatno itu orang baik. Suka senyum dan ramah pada semua orang. Tidak heran jika beliau terpilih menjadi bendahara umum PP Muhammadiyah pada muktamar yang lalu," ungkap Saleh.
"Dedikasi dan pengorbanannya sudah terbukti. Saya kira, semua yang mengenal beliau pasti akan memberikan kesaksian bahwa beliau memang orang baik," tambahnya.
Selain itu, Prof Suyatno memiliki kedekatan dengan PAN. Ia pernah menjadi caleg DPR RI lewat PAN. Meskipun aktif di Muhammadiyah, namun ikatan emosional ideologis tetap tertata baik dengan PAN.
"Itulah mungkin sebabnya, ketika kemarin diminta untuk menjadi ketua DPW PAN Jateng, beliau bersedia. Bahkan, rela untuk aktif secara total dalam melakukan konsolidasi di Jawa Tengah," tuturnya.
Dijelaskan Saleh, beliau termasuk ketua DPW yang paling rajin turun ke daerah. Dan laporan-laporan kunjungannya selalu disampaikan kepada DPP PAN.
"Kami semua terkejut. Ternyata beliau sakit keras. Hari ini, beliau dipanggil Allah SWT. Insya Allah, beliau husnul khatimah dan seluruh kiprah dan perjuangannya semasa hidup bernilai ibadah, amin," pungkas Saleh.
Baca juga: Ditunjuk Zulhas, Profesor Suyatno Tegaskan Fokus Urus PAN
"Beliau adalah orang baik. Pekerja keras. Tidak pernah menyerah. Banyak menorehkan prestasi," ujar Saleh Daulay.
Ia menyebutkan, almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah dan di RSCM. Setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya, Prof Suyatno berpulang ke sisi-Nya.
Prof Suyatno adalah kader dan aktivis militan Muhammadiyah. Selain menjadi rektor beberapa kali di Uhamka, ia juga ikut membantu membina berbagai universitas Muhammadiyah lain di berbagai daerah.
Berkat kegigihannya, Uhamka berkembang cukup pesat. Bahkan, Muhammadiyah secara formal menugaskannya untuk membantu kampus-kampus lain. Terakhir, beliau berkhidmat sebagai rektor Unirsitas Muhammadiyah Bandung.
"Prof Yatno itu orang baik. Suka senyum dan ramah pada semua orang. Tidak heran jika beliau terpilih menjadi bendahara umum PP Muhammadiyah pada muktamar yang lalu," ungkap Saleh.
"Dedikasi dan pengorbanannya sudah terbukti. Saya kira, semua yang mengenal beliau pasti akan memberikan kesaksian bahwa beliau memang orang baik," tambahnya.
Selain itu, Prof Suyatno memiliki kedekatan dengan PAN. Ia pernah menjadi caleg DPR RI lewat PAN. Meskipun aktif di Muhammadiyah, namun ikatan emosional ideologis tetap tertata baik dengan PAN.
"Itulah mungkin sebabnya, ketika kemarin diminta untuk menjadi ketua DPW PAN Jateng, beliau bersedia. Bahkan, rela untuk aktif secara total dalam melakukan konsolidasi di Jawa Tengah," tuturnya.
Dijelaskan Saleh, beliau termasuk ketua DPW yang paling rajin turun ke daerah. Dan laporan-laporan kunjungannya selalu disampaikan kepada DPP PAN.
"Kami semua terkejut. Ternyata beliau sakit keras. Hari ini, beliau dipanggil Allah SWT. Insya Allah, beliau husnul khatimah dan seluruh kiprah dan perjuangannya semasa hidup bernilai ibadah, amin," pungkas Saleh.
(maf)
tulis komentar anda