Vaksinasi Covid-19 Harus Dipercepat dan Diperluas

Senin, 04 Oktober 2021 - 06:28 WIB
Selain itu, terus menyuarakan kesetaraan akses vaksin untuk semua negara, Retno juga menyebut, Indonesia berada di garda depan dalam memberi masukan bagi upaya penataan ulang arsitektur kesehatan dunia agar dunia lebih siap hadapi tantangan kesehatan di masa mendatang. Dalam konteks inilah, Indonesia telah menjadi salah satu co-sponsor pengusulan sebuah International instrument for Pandemic Preparedness and Response.

"Indonesia tergabung dalam Group of Friends of the Treaty for Pandemic Preparedness and Response," katanya, Sabtu (2/10/2021).

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan pemerintah mengupayakan percepatan vaksinasi 2 juta dosis setiap harinya, termasuk melibatkan Langkah itu dilakukan agar target vaksinasi bisa mencapai minimal 50% dari populasi nasional di Desember mendatang.

Hingga kemarin (3/10) dilansir dari laman resmi Kemenkes, total penerima vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 93,78 juta orang (45%). Sementara yang sudah mendapatkan vaksin dosis 2 sebanyak 52,67 juta orang (25,29%).

Nadia memprediksi jumlah penerima dosis 1 pada Desember bisa mencapai 80% dari total target vaksinasi. Sejauh ini, penyuntikan vaksin terus ditingkatkan, termasuk memperbanyak sentra vaksinasi dengan melibatkan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, swasta, hingga komunitas masyarakat.

“Percepatan dan perbanyak sentra vaksinasi pelibatan TNI Polri dan swasta, ormas komunitas terus dilaksanakan. (Vaksinasi) sudah terus meningkat. Kemarin sudah sempat 1,9 juta dosis per hari. Rata-rata sekitar 1,6-1,7 juta,” ungkapnya.

Ketersediaan vaksin juga menjadi salah satu persoalan yang terus diatasi pemerintah melalui diplomasi dengan negara produsen vaksin. Nadia mengungkapkan distribusi vaksin yang ada saat ini memang lebih diprioritaskan ke daerah yang memiliki banyak kasus Covid-19, jumlah varian virus, hingga kecepatan vaksinasi setiap harinya. Ia berharap masyarakat bisa bersabar menunggu sesuai jadwal vaksinasi yang diberikan.

“Sesuai jumlah vaksin yang kita terima dari produsen vaksin dan kita prioritaskan kepada daerah dengan beberapa kriteria: penyumbang kasus terbanyak, jumlah varian virus yang terdeteksi, kecepatan vaksinasi per hari. Jadi masyarakat diminta bersabar sesuai dengan jadwalnya untuk mendapatkan vaksinasi,” imbuh dia.

Kemarin, Nadia juga mengungkapkan bahwa Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 tahap 81 yang tiba Jumat (1/10/2021) dini hari sebanyak 453.960 dosis vaksin jadi Pfizer. Kemarin, vaksin didistribusikan ke tujuh provinsi di Kalimantan dan Sumatera.

"Tentu saja dalam seluruh proses tersebut diterapkan jalur distribusi rantai dingin dengan suhu di bawah -70 derajat Celcius guna menjaga kualitas vaksin Pfizer,” ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima, kemarin.

Nadia menjelaskan tujuh provinsi yang dituju adalah Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Utara melalui Berau, Kalimantan Timur (Samarinda), Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Sumatera Barat (Padang), Sumatera Selatan (Palembang), serta Bangka Belitung (Pangkal Pinang).

“Pemerintah mengoptimalkan semua langkah yang dapat dilakukan untuk percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia sehingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar. Harapannya, upaya ini juga dapat mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi,” papar Nadia.

Hingga saat ini, Nadia mengatakan bahwa masih ada sejumlah daerah dan target sasaran yang capaian vaksinasinya rendah. Ia mengajak pihak daerah untuk menyusun strategi sesuai dengan permasalahan atau hambatan spesifik di daerah masing-masing dalam percepatan vaksinasi.

Dia mengharapkan pemerintah daerah dapat lebih mendorong upaya sosialisasi dan edukasi tentang vaksin, termasuk dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat. Hal ini diperlukan untuk memberikan pemahaman lebih terhadap bahaya Covid-19 dan pentingnya vaksinasi.

“Hingga saat ini, masih saja ada informasi-informasi tidak benar atau hoaks seputar vaksin dan vaksinasi. Masyarakat kami minta untuk menyaring seluruh informasi yang diterima dan jangan langsung percaya dan menyebarluaskannya,” tegas Nadia.

Nadia menambahkan, kedatangan vaksin secara kontinu ke Indonesia menunjukkan bahwa stok vaksin di Tanah Air aman dan mencukupi. Pemerintah optimistis dapat mencapai target vaksinasi 70% masyarakat Indonesia pada akhir 2021.Meski Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi di dunia, program vaksinasi tidak boleh mengendur. “Karena itu, pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera vaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat,” papar Nadia.

Selain Pfizer, Indonesia juga telah menerima sebanyak 600 ribu dosis vaksin AstraZeneca bantuan dari pemerintah Prancis. Bantuan ini melalui mekanisme dose sharing lewat Covax facility.

"Pada Sabtu (2/10/2021) Indonesia juga kembali menerima 600 ribu vaksin AstraZeneca dari pemerintah Prancis melalui jalur bilateral," tambah Retno Marsudi, Sabtu (2/10/2021).

Retno mengatakan, dengan penambahan 600 ribu vaksin ini, maka Indonesia akan menerima sebanyak 3.163.540 dosis vaksin Covid-19 bantuan dari Prancis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More