Eksistensi Manusia di Era Digital

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 12:41 WIB
Eksistensi Manusia di Era Digital
JAKARTA - Persoalan eksistensi manusia di era digital 5.0 menarik untuk diperbincangkan. Eksistensi manusia tergerus dalam digitalisasi mesin yang mencengkram peradaban. Terdapat dualisme; memilih menjadi manusia otentik atau terbawa arus digitalisasi dimana manusia menjadi budak mesin.

baca juga: Nalar Sains untuk Kemajuan Indonesia

Dalam buku ini Budi Hardiman mengajak kita untuk waspada terhadap zaman digital. Media sosial seperti facebook, whattsapp, twitter, dan instagram telah menjadi tuan bagi manusia itu sendiri. Manusia yang disebut sebagai homo sapiens telah berganti menjadi homo digitalis. Salah satu ciri korporeal manusia sejak dulu telah terganti dengan ruang virtual.

Masalah eksistensi manusia oleh Budi Hardiman dianalisis melalui kajian tiga hal, yaitu kebenaran, keindahan, dan moralitas. Kebenaran begitu penting ketika ia berhubungan dengan demokrasi. Menurut Budi Hardiman, setidaknya ada 3 kebenaran yang perlu diperhatikan dalam negara demokrasi: fakta, moralitas, dan substansi demokrasi.



baca juga: Kemewahan Bukan Jaminan Kebahagiaan





Pada masalah politik, mesin digital dimanipulasi untuk sebuah kemenangan. Hal itu bukanlah hal sepele, sebab mesin digital dianggap sebagai kecerdasan virtual yang mirip manusia, bisa mengajak manusia yang lain menjadi brutal dan kejam. Salah satu fanatisme yang membabi buta itu merupakan dampak dari manipulasi mesin digital. Seakan ia menjadi fakta, padahal ia adalah hoax yang direproduksi.

Sementara mesin seperti youtube telah menghipnotis banyak orang untuk berlama-lama dengan komputer. Waktu yang seharusnya banyak bersama keluarga dan masyarakat tergantikan dengan alam virtual komputer. Para youtubers mengunggah berbagai konten video yang oleh Baudriliard dapat disebut dengan simulacra, ruang yang hampir tidak bisa dibedakan antara korporeal dan virtual.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More