Ini Upaya SOS Children’s Villages Indonesia Jaga Masa Depan Anak yang Kehilangan Orangtua karena Covid-19
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 09:00 WIB
1
a. Mayoritas anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19 masih diasuh oleh kerabatnya. Pengasuhan ini juga dikenal dengan Pengasuhan “kinship care”.
b. Situasi keluarga asuh juga sangat bervariasi ada yang dari keluarga menengah sampai ada yang untuk hidup sehari hari harus bergantung pada bantuan tetangga/saudara. Situasi dan kondisi keluarga asuh akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak asuh.
c. Kondisi anak yang merasa kehilangan mendalam berdampak pada perilaku dan sosial emosi mereka. Beberapa anak menunjukan perubahan perilaku yang memerlukan dukungan psikososial. Situasi ini akan semakin parah apabila pengasuh juga merasakan kehilangan yang mendalam atau secara mental tidak siap untuk mengasuh.
d. Kesiapan pengasuh menjadi bagian yang sangat penting, baik secara mental dan ekonomi.
Sebagai langkah tindak lanjut dari rapid assesement SOS Children’s Villages Indonesia direkomendasikan beberapa bentuk intervensi, yaitu:
1. Dukungan psikososial bagi anak dan pengasuh
2. Penguatan keluarga asuh melalui program kerabat atau “Kinship Care” 3. Assessment untuk anak yatim atau piatu
Pada kesempatan tersebut, berbagai pihak ikut memberikan tanggapan terhadap hasil rapid assessment di atas, Idit Supriadi Priatna selaku Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Rehabilitasi Sosial Kementrian Sosial RI menyatakan, atas nama pemerintah pihaknya sangat mengapresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan oleh SOS.
"Tentunya menjadi rasa syukur tersendiri manakala komunitas dan organisasi sudah bergerak di lapangan, bersama pemerintah. Karena berbicara tentang anak, berbicara tentang kita. Tentang masa depan bangsa. Kita tidak boleh mengabaikan apapun masalah-masalah yang kini terjadi dan dirasakan oleh anak. Pemerintah saat ini
a. Mayoritas anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19 masih diasuh oleh kerabatnya. Pengasuhan ini juga dikenal dengan Pengasuhan “kinship care”.
b. Situasi keluarga asuh juga sangat bervariasi ada yang dari keluarga menengah sampai ada yang untuk hidup sehari hari harus bergantung pada bantuan tetangga/saudara. Situasi dan kondisi keluarga asuh akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak asuh.
c. Kondisi anak yang merasa kehilangan mendalam berdampak pada perilaku dan sosial emosi mereka. Beberapa anak menunjukan perubahan perilaku yang memerlukan dukungan psikososial. Situasi ini akan semakin parah apabila pengasuh juga merasakan kehilangan yang mendalam atau secara mental tidak siap untuk mengasuh.
d. Kesiapan pengasuh menjadi bagian yang sangat penting, baik secara mental dan ekonomi.
Sebagai langkah tindak lanjut dari rapid assesement SOS Children’s Villages Indonesia direkomendasikan beberapa bentuk intervensi, yaitu:
1. Dukungan psikososial bagi anak dan pengasuh
2. Penguatan keluarga asuh melalui program kerabat atau “Kinship Care” 3. Assessment untuk anak yatim atau piatu
Pada kesempatan tersebut, berbagai pihak ikut memberikan tanggapan terhadap hasil rapid assessment di atas, Idit Supriadi Priatna selaku Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Rehabilitasi Sosial Kementrian Sosial RI menyatakan, atas nama pemerintah pihaknya sangat mengapresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan oleh SOS.
"Tentunya menjadi rasa syukur tersendiri manakala komunitas dan organisasi sudah bergerak di lapangan, bersama pemerintah. Karena berbicara tentang anak, berbicara tentang kita. Tentang masa depan bangsa. Kita tidak boleh mengabaikan apapun masalah-masalah yang kini terjadi dan dirasakan oleh anak. Pemerintah saat ini
tulis komentar anda