Keberhasilan Penanganan Covid-19 Diapresiasi DPR

Jum'at, 24 September 2021 - 10:46 WIB
Kebijakan pemerintah menangani Covid-19 diapresiasi oleh Anggota Komisi IX DPR Abidin Fikri. Foto/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Kebijakan pemerintah menangani Covid-19 diapresiasi oleh Anggota Komisi IX DPR Abidin Fikri. Mayoritas daerah saat ini dalam kategori zona kuning atau tingkat penularan virus rendah.

"Saya kira harus kita apresiasi penanganan Covid-19 sekarang. Kita juga mendapatkan apresiasi dari WHO dan lain sebagainya. Secara garis besar penanganan Covid-19 sudah bisa dikatakan menurunkan kasus," ujar Abidin Fikri, Jumat (24/9/2021).

Namun, dia meminta masyarakat tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir, walaupun kondisinya saat ini relatif lebih baik. Pemerintah juga diminta untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi jika sewaktu-waktu penyebaran Covid-19 kembali memburuk.



Menurut Abidin, salah satu langkah antisipatif itu dengan pengetatan kebijakan karantina internasional. "Termasuk di dalam entry dan exit testing di bandara-bandara kita," imbuhnya.

Baca juga: Amien Rais dan Gatot Nurmantyo Ngumpul di Rumah Rocky Gerung, Ada Apa?

Kemudian, capaian positif program vaksinasi saat ini pun diapresiasinya. Sebanyak 83.248.128 orang sudah mendapatkan dosis vaksin pertama, 46.980.347 orang sudah menerima vaksin dosis kedua, dan 878.587 sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster hingga Kamis 23 September.

Abidin menilai capaian itu tidak terlepas dari hasil kerja keras pemerintah, komponen masyarakat, TNI, Polri, dan BIN. "Daerah-daerah melalui prakarsa kepala daerah yang terus mengawasi secara cermat pelaksanaan vaksinasi, itu menunjukkan indikator bahwa masyarakat sudah bisa mencapai percepatan yang luar biasa," ujarnya.

Dia menuturkan saat ini hard protection menjadi tujuan utama, tidak lagi herd immunity. "Proteksi masing-masing masyarakat kita, itu yang harus terus ditingkatkan. Karena herd immunity bisa tercapai kalau kita punya ketaatan secara sinergi dibarengi dengan prokes ketat," tuturnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi ancaman gelombang ketiga Covid-19, menurut dia, perlu upaya-upaya pengendalian transportasi yang melayani rute-rute internasional di bandara maupun pelabuhan. Pintu masuk Indonesia lewat jalur udara saat ini hanya Bandara Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi Manado.

Adapun jalur laut, hanya melalui Pelabuhan Batam dan Nunukan. Selain itu, pemerintah perlu mengawasi secara ketat mobilitas masyarakat melalui jalur darat. "Dan masyarakat Indonesia tetap harus waspada dengan menaati protokol kesehatan, karena mobilisasi manusia sekarang sudah mulai menggeliat," pungkasnya.

Sekadar diketahui sebelumnya, upaya pemerintah Indonesia menurunkan kasus positif Covid-19 mendapatkan apresiasi dunia. Antara lain dari John Hopkins University yang menyatakan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Sebab Indonesia mampu menurunkan angka kasus hingga 58% dalam kurun waktu dua pekan.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More