Koopgabsus Tricakti TNI: 7 Teroris Poso Tewas Sepanjang 2021
Selasa, 21 September 2021 - 11:52 WIB
JAKARTA - Tewasnya 7 DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sepanjang 2021, dalam operasi yang digelar di Poso, Sulawesi Tengah, adalah pembuktian kerja keras serta kerja sama solid antara TNI dan Polri dalam memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat. Terakhir, operasi itu berhasil menembak tewas pimpinan kelompok MIT, Ali Kalora dan pengawalnya, Ikrima.
Salah satu tim yang terlibat dalam operasi ini adalah Koopsgabsus TNI. Pasukan elit ini dikirim sebagai respons atas penyerangan pembunuhan empat warga di Lemban Tongo, Sigi, Sulteng pada 27 November 2020. Pasukan ini bertugas mengejar dan menangkap 11 DPO teroris kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora di pedalaman hutan dan pegunungan Poso, Sigi, dan Parimo, Sulawesi Tengah. Koopgabsus TNI beroperasi secara terkoordinasi dengan Satgas Madago Raya.
Koopsgabsus TNI sejak awal Januari 2021 efektif memulai tugasnya di daerah operasi Poso, Parimo, dan Sigi Sulteng. Dalam manuvernya, pasukan ini mengandalkan tim kecil dengan daya gempur serta daya jelajah tinggi. Para anggota Koopsgabsus TNI juga sanggup bermanuver di berbagai medan, cuaca yang sangat ekstrem untuk mengejar dan menyergap titik persembunyian 11 DPO teroris Poso.
Baca juga: Pimpinan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Tewas Ditembak, 4 DPO Teroris Poso Diburu
Tim Analis Koopsgabsus TNI, Kolonel Inf Henri Mahyudi mengatakan, kelompok Ali Kalora berhasil dikepung pertama kali oleh Tim Chandraca 5 Koopsgabsus dan Satgas Madago Raya di Hutan Taunca pada 2 Februari 2021. Namun kelompok Ali Kalora berhasil meloloskan diri sesaat sebelum tim gabungan TNI Polri tiba di lokasi.
Pada saat itu aparat gabungan TNI Polri berhasil menyita berbagai perlengkapan milik kelompok Ali Kalora.
Perburuan terhadap kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora terus dilakukan secara terkoordinasi oleh semua unsur aparat keamanan yang terlibat di lapangan. Koopsgabsus Tricakti dan Satgas Madago Raya melalui Tim Chandrasa 2 Koopsgabssus, akhirnya berhasil menyergap dan terlibat kontak tembak dengan kelompok Ali Kalora beserta tiga teroris lainnya di Pegunungan Watumatoto, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir pada 1 Maret 2021.
Dua teroris Poso yang tewas dalam penyergapan tersebut, salah satunya adalah Irul alias Khairul, menantu Santoso, pimpinan teroris Poso sebelumnya dan Alvin alias Samil.
Salah satu tim yang terlibat dalam operasi ini adalah Koopsgabsus TNI. Pasukan elit ini dikirim sebagai respons atas penyerangan pembunuhan empat warga di Lemban Tongo, Sigi, Sulteng pada 27 November 2020. Pasukan ini bertugas mengejar dan menangkap 11 DPO teroris kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora di pedalaman hutan dan pegunungan Poso, Sigi, dan Parimo, Sulawesi Tengah. Koopgabsus TNI beroperasi secara terkoordinasi dengan Satgas Madago Raya.
Koopsgabsus TNI sejak awal Januari 2021 efektif memulai tugasnya di daerah operasi Poso, Parimo, dan Sigi Sulteng. Dalam manuvernya, pasukan ini mengandalkan tim kecil dengan daya gempur serta daya jelajah tinggi. Para anggota Koopsgabsus TNI juga sanggup bermanuver di berbagai medan, cuaca yang sangat ekstrem untuk mengejar dan menyergap titik persembunyian 11 DPO teroris Poso.
Baca juga: Pimpinan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Tewas Ditembak, 4 DPO Teroris Poso Diburu
Tim Analis Koopsgabsus TNI, Kolonel Inf Henri Mahyudi mengatakan, kelompok Ali Kalora berhasil dikepung pertama kali oleh Tim Chandraca 5 Koopsgabsus dan Satgas Madago Raya di Hutan Taunca pada 2 Februari 2021. Namun kelompok Ali Kalora berhasil meloloskan diri sesaat sebelum tim gabungan TNI Polri tiba di lokasi.
Pada saat itu aparat gabungan TNI Polri berhasil menyita berbagai perlengkapan milik kelompok Ali Kalora.
Perburuan terhadap kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora terus dilakukan secara terkoordinasi oleh semua unsur aparat keamanan yang terlibat di lapangan. Koopsgabsus Tricakti dan Satgas Madago Raya melalui Tim Chandrasa 2 Koopsgabssus, akhirnya berhasil menyergap dan terlibat kontak tembak dengan kelompok Ali Kalora beserta tiga teroris lainnya di Pegunungan Watumatoto, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir pada 1 Maret 2021.
Dua teroris Poso yang tewas dalam penyergapan tersebut, salah satunya adalah Irul alias Khairul, menantu Santoso, pimpinan teroris Poso sebelumnya dan Alvin alias Samil.
Lihat Juga :
tulis komentar anda