MUI: Dai Harus Jadi Teman dan Mitra Pemerintah
Selasa, 21 September 2021 - 07:12 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia ( MUI ), KH Ahmad Zubaidi mengatakan para dai di Indonesia harus menjadi teman dan mitra pemerintah. Sebab pada dasarnya gerakan umat Islam yang efektif adalah gerakan yang islahiyyah (perbaikan), terkoordinasi, tersinergikan, saling mendukung, dan tidak kontraproduktif
Namun, menurut Ahmad Zubaidi, islahiyyah tidak hanya berbicara tentang akhirat. "Dai harus menyampaikan program pemerintah yang penting, terutama yang sangat dibutuhkan umat, dai harus menjadi teman pemerintah dan mitra pemerintah, shadiq wa syarikul hukumah," kata Ahmad seperti dikutip dari laman resmi MUI, Selasa (21/09/2021).
Menurutnya, dai merupakan orang yang menyampaikan dan mengajarkan agama Islam dan berusaha untuk melaksanakannya. Dai-dai memiliki beberapa tugas, hal ini sebagaimana pada keputusan Ijtima Ulama Se-Indonesia ke-11 pada 2006.
Baca juga: MUI Minta Polisi Usut Tuntas dan Tangkap Penembak Ustaz Alex
"Masalah keduniawian pun menjadi tugas para dai, sebab persoalan yang menimpa umat ini jika dibiarkan dan tidak diberikan solusi umat akan terjerumus dalam kemaksiatan," katanya.
Gerakan keagamaan (harakah dinniyah) seperti akidah, syariat, akhlak, pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya juga didasarkan pada lembaga keagamaan dengan prinsip niat yang baik agar tercapainya gerakan yang efektif dalam melakukan.
"MUI diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsi kordinasi, sinkronisasi, dan sinergi sehingga tercapainya tujuan gerakan bersama," katanya.
Baca juga: Gandeng MUI, Jusuf Hamka Siap Kembangkan Wakaf Infrastruktur
Namun, menurut Ahmad Zubaidi, islahiyyah tidak hanya berbicara tentang akhirat. "Dai harus menyampaikan program pemerintah yang penting, terutama yang sangat dibutuhkan umat, dai harus menjadi teman pemerintah dan mitra pemerintah, shadiq wa syarikul hukumah," kata Ahmad seperti dikutip dari laman resmi MUI, Selasa (21/09/2021).
Menurutnya, dai merupakan orang yang menyampaikan dan mengajarkan agama Islam dan berusaha untuk melaksanakannya. Dai-dai memiliki beberapa tugas, hal ini sebagaimana pada keputusan Ijtima Ulama Se-Indonesia ke-11 pada 2006.
Baca juga: MUI Minta Polisi Usut Tuntas dan Tangkap Penembak Ustaz Alex
"Masalah keduniawian pun menjadi tugas para dai, sebab persoalan yang menimpa umat ini jika dibiarkan dan tidak diberikan solusi umat akan terjerumus dalam kemaksiatan," katanya.
Gerakan keagamaan (harakah dinniyah) seperti akidah, syariat, akhlak, pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya juga didasarkan pada lembaga keagamaan dengan prinsip niat yang baik agar tercapainya gerakan yang efektif dalam melakukan.
"MUI diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsi kordinasi, sinkronisasi, dan sinergi sehingga tercapainya tujuan gerakan bersama," katanya.
Baca juga: Gandeng MUI, Jusuf Hamka Siap Kembangkan Wakaf Infrastruktur
(abd)
tulis komentar anda