PKS Tolak Sekolah Dibuka saat Corona: Itu Sama Saja Pertaruhkan Nyawa
Minggu, 31 Mei 2020 - 07:51 WIB
JAKARTA - Ketua Tim Covid-19 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Netty Prasetiyani Heryawan tidak setuju jika pembukaan sekolah dilakukan di tengah pandemi virus Corona (Covid-19 ).
Netty menilai jika sekolah dipaksakan dibuka di tengah pandemi, akan menjadi pertaruhan besar bagi keselamatan generasi penerus bangsa di masa depan.
Maka itu, wacana pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 dinilai sebagai ketergesaan yang berbahaya. "Pembukaan sekolah di saat pandemi sama saja dengan mempertaruhkan nyawa generasi penerus bangsa," ujar Netty dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Sabtu 30 Mei 2020.
Karena, kata dia, hingga kini transmisi Covid-19 belum terkendali. Kemudian, kasus baru masih terus terjadi, dan kurvanya juga masih belum melandai.
"Saya keberatan jika anak-anak seperti dijadikan kelinci percobaan untuk menguji kebijakan pemerintah.Atas nama kecintaan, kepedulian dan keberpihakan terhadap masa depan generasi bangsa, saya minta tunda kebijakan ini," tambah Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
(Baca juga: Zona Hijau, 102 Daerah Harus Koordinasi sebelum Buka Aktivitas Publik )
Kekhawatiran Netty mengingat penularan Covid-19 kepada anak-anak Indonesia tergolong cukup tinggi.
Sekadar diketahui, sebagaimana rilis resmi yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 18 Mei 2020, bahwa tak kurang dari 584 anak dinyatakan positif mengidap Covid-19 dan 14 anak di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah anak yang meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 berjumlah 129 orang dari 3.324 anak PDP tersebut.
Netty menilai jika sekolah dipaksakan dibuka di tengah pandemi, akan menjadi pertaruhan besar bagi keselamatan generasi penerus bangsa di masa depan.
Maka itu, wacana pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 dinilai sebagai ketergesaan yang berbahaya. "Pembukaan sekolah di saat pandemi sama saja dengan mempertaruhkan nyawa generasi penerus bangsa," ujar Netty dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Sabtu 30 Mei 2020.
Karena, kata dia, hingga kini transmisi Covid-19 belum terkendali. Kemudian, kasus baru masih terus terjadi, dan kurvanya juga masih belum melandai.
"Saya keberatan jika anak-anak seperti dijadikan kelinci percobaan untuk menguji kebijakan pemerintah.Atas nama kecintaan, kepedulian dan keberpihakan terhadap masa depan generasi bangsa, saya minta tunda kebijakan ini," tambah Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
(Baca juga: Zona Hijau, 102 Daerah Harus Koordinasi sebelum Buka Aktivitas Publik )
Kekhawatiran Netty mengingat penularan Covid-19 kepada anak-anak Indonesia tergolong cukup tinggi.
Sekadar diketahui, sebagaimana rilis resmi yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 18 Mei 2020, bahwa tak kurang dari 584 anak dinyatakan positif mengidap Covid-19 dan 14 anak di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah anak yang meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 berjumlah 129 orang dari 3.324 anak PDP tersebut.
tulis komentar anda