Indonesia Dinilai Punya Peran Penting Ubah Pandemi Jadi Endemi
Rabu, 01 September 2021 - 07:02 WIB
JAKARTA - Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia berperan penting dalam usaha mengubah pandemi virus Corona (Covid-19) menjadi endemi .
"Yang harus digarisbawahi adalah, ketiga strategi tersebut harus dijalankan secara bersamaan karena sama pentingnya dan membutuhkan partisipasi aktif seluruh kelompok masyarakat," ungkap Wiku dalam keterangan yang diterima, Rabu (1/9/2021).
Dijelaskan Wiku, selain ketiga strategi tersebut, pemerintah dan masyarakat harus mulai mengantisipasi lonjakan kasus yang berpotensi terjadi di Indonesia di masa mendatang. Seperti dampak dari beberapa kegiatan spesifik seperti perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan libur panjang di bulan Desember.
Keberhasilan dalam melaksanakan strategi penanganan Covid-19 serta kecakapan dalam mengantisipasi lonjakan kasus di Indonesia akan sangat besar pengaruhnya untuk memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas secara produktif dan aman Covid.
"Upaya penanganan ini juga akan menjadi kontribusi kita dalam usaha menurunkan status penularan Covid-19 di dunia," lanjut Wiku.
Sebagai penjelasan, terkait dengan penyebaran suatu virus termasuk di Covid-19, ada beberapa tingkatan penyebaran yang terjadi. Saat ini, dunia masih berada dalam situasi pandemi yaitu suatu keadaan di mana penularan virus Covid-19 dirasakan serempak di berbagai belahan dunia.
Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kata Wiku, masyarakat global berharap pandemi ini dapat mengecil skalanya, sehingga berubah menjadi endemi. "Meski nantinya Covid-19 berubah statusnya menjadi endemi, bukan berarti virus ini serta merta hilang," paparnya.
Diketahui, endemi merupakan keadaan dimana penyebaran virus terbatas pada daerah tertentu dalam jumlah dan frekuensi yang rendah sehingga mereka yang tertular akan mendapatkan penanganan yang maksimal.
"Yang harus digarisbawahi adalah, ketiga strategi tersebut harus dijalankan secara bersamaan karena sama pentingnya dan membutuhkan partisipasi aktif seluruh kelompok masyarakat," ungkap Wiku dalam keterangan yang diterima, Rabu (1/9/2021).
Dijelaskan Wiku, selain ketiga strategi tersebut, pemerintah dan masyarakat harus mulai mengantisipasi lonjakan kasus yang berpotensi terjadi di Indonesia di masa mendatang. Seperti dampak dari beberapa kegiatan spesifik seperti perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan libur panjang di bulan Desember.
Keberhasilan dalam melaksanakan strategi penanganan Covid-19 serta kecakapan dalam mengantisipasi lonjakan kasus di Indonesia akan sangat besar pengaruhnya untuk memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas secara produktif dan aman Covid.
"Upaya penanganan ini juga akan menjadi kontribusi kita dalam usaha menurunkan status penularan Covid-19 di dunia," lanjut Wiku.
Sebagai penjelasan, terkait dengan penyebaran suatu virus termasuk di Covid-19, ada beberapa tingkatan penyebaran yang terjadi. Saat ini, dunia masih berada dalam situasi pandemi yaitu suatu keadaan di mana penularan virus Covid-19 dirasakan serempak di berbagai belahan dunia.
Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kata Wiku, masyarakat global berharap pandemi ini dapat mengecil skalanya, sehingga berubah menjadi endemi. "Meski nantinya Covid-19 berubah statusnya menjadi endemi, bukan berarti virus ini serta merta hilang," paparnya.
Diketahui, endemi merupakan keadaan dimana penyebaran virus terbatas pada daerah tertentu dalam jumlah dan frekuensi yang rendah sehingga mereka yang tertular akan mendapatkan penanganan yang maksimal.
(maf)
tulis komentar anda