Faktor yang Bikin Elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Kian Moncer
Rabu, 25 Agustus 2021 - 16:20 WIB
JAKARTA - Nama Menteri Pertahanan yang sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PDIP Ganjar Pranowo merajai elektabilitas tokoh dalam sejumlah survei oleh beberapa lembaga.
Dalam survei terakhir Indikator Politik Indonesia yang dirilis Rabu (25/8/2021) hari ini, dua nama ini berada di peronkat teratas. Pada simulasi 15 nama Prabowo meraih elektabilitas 26,2 persen, Ganjar 20,8 persen, diikuti Anies Baswedan 15,5 persen, Ridwan Kamil 5,7 persen, sedangkan Sandiaga Salahuddin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono sama-sama memperoleh 5,4 persen.
Pada simulasi 14 nama, nama Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas 26,4 persen, Ganjar Pranowo 20,8 persen, Anies Baswedan 15,4 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 5,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 5,5 persen, dan Ridwan Kamil 5 persen.
Pada simulasi 10 nama, nama Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas 27,8 persen, Ganjar Pranowo 21,4 persen, Anies Baswedan 14,8 persen, Ridwan Kamil 6,9 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6,1 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 5,9 persen.
"Kalau kita lihat elektabilitas Prabowo Subianto menempati posisi tertinggi. Selisih dengan Ganjar tidak terlalu jauh. Disusul Anies. Tiga nama ini tertinggi dibandingkan nama-nama lainnya," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Rabu (25/8/2021).
Burhanuddin mengungkapkan alasan kenapa dua nama tokoh Partai Gerindra dan PDI Perjuangan begitu moncer belakangan ini.
"Elektabilitas Prabowo naik dibandingkan 20 April dari 19,3% jadi 26%. Kenapa naik? Gerindra secara formal ada di pemerintahan. Kinerja pemerintah menurun maka yang mendapatkan insentif elektoral elektabilitas adalah Prabowo Subianto. Meskipun secara formal bagian dari pemerintah tapi persepsi publik masih ada di luar pemerintah," jelas Burhanuddin Muhtadi.
"Ganjar kenapa naik? Saya menduga drama antara Mas Bambang Pacul dan Ganjar. Pada April tingkat keterkenalan Ganjar 50% kemudian saat ini naik menjadi 69%. Drama itu menjadi berkah buat Ganjar," kata Burhanuddin Muhtadi.
Sebagaimana diketahui, Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 30 Juli - 4 Agustus 2021 dengan metode survei tatap muka pada WNI dengan hak pilih, jumlah responden 1.220 orang dengan toleransi margin of error statistik kurang lebih 2,9%.
Dalam survei terakhir Indikator Politik Indonesia yang dirilis Rabu (25/8/2021) hari ini, dua nama ini berada di peronkat teratas. Pada simulasi 15 nama Prabowo meraih elektabilitas 26,2 persen, Ganjar 20,8 persen, diikuti Anies Baswedan 15,5 persen, Ridwan Kamil 5,7 persen, sedangkan Sandiaga Salahuddin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono sama-sama memperoleh 5,4 persen.
Pada simulasi 14 nama, nama Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas 26,4 persen, Ganjar Pranowo 20,8 persen, Anies Baswedan 15,4 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 5,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 5,5 persen, dan Ridwan Kamil 5 persen.
Pada simulasi 10 nama, nama Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas 27,8 persen, Ganjar Pranowo 21,4 persen, Anies Baswedan 14,8 persen, Ridwan Kamil 6,9 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6,1 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 5,9 persen.
"Kalau kita lihat elektabilitas Prabowo Subianto menempati posisi tertinggi. Selisih dengan Ganjar tidak terlalu jauh. Disusul Anies. Tiga nama ini tertinggi dibandingkan nama-nama lainnya," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Rabu (25/8/2021).
Burhanuddin mengungkapkan alasan kenapa dua nama tokoh Partai Gerindra dan PDI Perjuangan begitu moncer belakangan ini.
"Elektabilitas Prabowo naik dibandingkan 20 April dari 19,3% jadi 26%. Kenapa naik? Gerindra secara formal ada di pemerintahan. Kinerja pemerintah menurun maka yang mendapatkan insentif elektoral elektabilitas adalah Prabowo Subianto. Meskipun secara formal bagian dari pemerintah tapi persepsi publik masih ada di luar pemerintah," jelas Burhanuddin Muhtadi.
"Ganjar kenapa naik? Saya menduga drama antara Mas Bambang Pacul dan Ganjar. Pada April tingkat keterkenalan Ganjar 50% kemudian saat ini naik menjadi 69%. Drama itu menjadi berkah buat Ganjar," kata Burhanuddin Muhtadi.
Sebagaimana diketahui, Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 30 Juli - 4 Agustus 2021 dengan metode survei tatap muka pada WNI dengan hak pilih, jumlah responden 1.220 orang dengan toleransi margin of error statistik kurang lebih 2,9%.
(muh)
tulis komentar anda